TransNusa akan Jadi Maskapai Pertama di Luar Tiongkok Operasikan COMAC ARJ21

JAKARTA, investor.id – PT TransNusa Aviation Mandiri atau TransNusa berencana menggunakan pesawat COMAC ARJ21 mulai Agustus 2022 dan karenanya akan jadi maskapai pertama di luar Tiongkok yang mengoperasikan pesawat COMAC.
Adapun pesawat COMAC ARJ21 diproduksi oleh Commercial Aircraft Corporation of China Ltd (COMAC). Perusahaan tersebut, dijelaskan pada situs resminya, berfungsi sebagai kendaraan utama dalam mengimplementasikan program pesawat penumpang berdimensi besar di Tiongkok.
Pengamat penerbangan Gerry Soedjatman menjelaskan, pengguna pesawat COMAC ARJ21 barulah sebatas di Tiongkok. Sehingga, cocok atau tidaknya karakter pesawat COMAC ARJ21 untuk dioperasikan di Indonesia ini masih belum dapat dipastikan.
Namun, dia mengatakan, pesawat ini berada di segmen jumlah 100 kursi penumpang ke bawah. Selain itu, badannya seperti pesawat McDonnell Douglas MD-80 atau DC-9 yang memang sempat diproduksi di bawah lisensi Tiongkok dengan mesin yang sama dengan Embraer 170/190 dan Bombardier CRJ700/900/1000.
“Kecocokannya saya belum tahu karena selama ini penggunanya hanya baru di RRC,” terang Gerry kepada Investor Daily, Senin (7/2).
Dia menambahkan, dari aspek safety, pesawat ini baru memperoleh sertifikasi Civil Aviation Administration of China (CAAC). Meskipun itu sesuai standar International Civil Aviation Organization (ICAO), tapi dunia selama ini mengacu pada standar Federal Aviation Administration (FAA) dan European Union Aviation Safety Agency (EASA).
“Apakah laik untuk dioperasikan di Indonesia? Tidak masalah,” jelas Gerry.
Lebih lanjut, dia menekankan, pesawat COMAC ARJ21 berbeda kelas dengan Boeing 737 ataupun Airbus A320 mengingat COMAC ARJ21 bermain di segmen 70-100 kursi pesawat. Kompetitor pesawat ini adalah Boeing 717, Fokker 70/100, atau Bae 146/200 yang semuanya sudah tidak diproduksi. Kemudian kompetitor lainnya ialah Embraer 170/190 yang mendominasi segmen 70-100 kursi dan Embraer E2 dengan mesin yang baru serta Bombardier CRJ 700/900/1000.
Menurut Gerry, Indonesia untuk segmen 70-80 kursi masih didominasi pesawat propeller ATR72. Kemudian di segmen 150-220 kursi didominasi pesawat Boeing 737NG dan Airbus 320.
“Selama ini yang mencoba bermain di segmen 100 ya tantangannya berat. Tetapi, bukannya tidak mungkin,” lengkap Gerry.
TransNusa memang berencana menggunakan pesawat COMAC ARJ21 untuk dioperasikan di rute penerbangan yang sebelumnya dilayani dengan pesawat propeller ATR72.
“Ya, ada fleet plan ARJ 21 COMAC di rute-rute regional yang dulu dengan ATR72,” ungkap Direktur Utama TransNusa Bayu Sutanto saat dikonfirmasi Investor Daily, Senin (7/2).
Dia mengungkapkan, saat ini TransNusa masih dalam tahap persiapan untuk pelatihan kru, teknisi, dan sebagainya guna menyambut kedatangan pesawat buatan Tiongkok itu. “Kemungkinan di Agustus baru dioperasikan,” terang Bayu.
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Laba Bersih Austindo (ANJT) Anjlok 42%, Ini Penyebabnya
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatat laba bersih sebesar US$ 21,2 juta pada 2022.Sesi II, IHSG Berpotensi Uji Level Tertinggi
Phintraco Sekuritas memprediksi sesi II, IHSG berpotensi uji level tertinggi.Intip Cara Lion Air Rawat Pesawat
Lion Air Group memastikan perawatan pesawat udara adalah aspek yang sangat utama.Terkuak Penyebab IHSG Menguat, Salah satunya Soal Perpu Cipta Kerja
Terkuak penyebab IHSG hari ini menguat, salah satunya soal Perpu Cipta Kerja.Jaga Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Kucurkan Dana Perlinsos 2023 Rp 476 T
Pemerintah mengucurkan dana program perlindungan social (perlinsos) 2023 sebesar Rp 476 triliunTag Terpopuler
Terpopuler
