JAKARTA, investor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menyatakan bahwa 15 perusahaan rintisan atau start-up unicorn dan centaurs asal Indonesia berminat untuk melakukan initial public offering (IPO).
Terkait adanya minat tersebut, PT Stockbit Sekuritas Digital atau Stockbit lewat unggahan pada Senin (21/2) di akun Instagram @stockbit menjelaskan bahwa istilah unicorn atau bahkan decacorn seolah sudah menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah start-up dalam menggapai valuasi perusahaan.
Namun, start-up seringkali masih memiliki laporan keuangan yang rugi. Karenanya, kepada para investornya, start-up lebih menjanjikan pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Baca juga: 15 Perusahaan Unicorn dan Centaurs Nyatakan Rencana Go Public
Lebih jauh, menurut Stockbit, tidak semua rasio valuasi bisa dipakai. Contohnya, di start-up yang masih rugi, tidak bisa menggunakan rasio price-to-earnings (PER).
Lalu, baiknya calon investor harus menggunakan rasio apa untuk mengalkulasi harga wajar saham start-up yang masih rugi?
Stockbit mengungkapkan tiga rasio valuasi alternatif, yakni price-to-sales (P/S), price-to-user (P/User), dan price-to-gross merchandise value (P/GMV).
Untuk detailnya, Stockbit menjelaskan bahwa P/S adalah perbandingan harga yang dibayarkan investor dengan pendapatan perusahaan. P/User yaitu perbandingan harga yang dibayarkan investor dengan jumlah user yang dimiliki perusahaan. Sedangkan, P/GMV ialah perbandingan antara harga saham dengan nilai transaksi perusahaan (GMV) dan biasa dipakai di e-commerce.
Baca juga: Meluncur Kuartal II-2022, Merah Putih Fund Siap Dorong Start-up Lokal IPO
Stockbit menambahkan bahwa bandingkan rasio-rasio tersebut dengan rasio start-up serupa di negara lain untuk tahu nilai wajarnya.
“Jangan lupa gunakan angka proyeksi sales, user, ataupun GMV di masa depan karena telah memasukkan faktor pertumbuhan,” terang Stokbit dalam akun Instagramnya dikutip Selasa (22/2).
Selain itu, Stockbit mengingatkan bahwa meski masih rugi, pastikan start-up punya prospek pertumbuhan yang solid dan dalam proses shifting dari rugi menjadi untung.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait