JAKARTA, Investor.id - Pertumbuhan kinerja keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) diproyeksikan lebih pesat tahun ini, dibandingkan perkiraan semula. Hal ini didukung ekspektasi kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) lebih tinggi, dibandingkan perkiraan semula.
Hal ini sesuai dengan perkiraan CGS CIMB Sekuritas yang memiliki menaikkan target rata-rata kenaikan harga jual CPO tahun ini menjadi RM 4.100 per ton atau lebih tinggi 14% dari estimasi semula. Hal ini membuat harga jual CPO perseroan tahun ini diperkirakan lebih tinggi 11% dari perkiraan semula.
Baca juga: Wow! Harga CPO Ngegas di Awal Pekan
“Kenaikan asumsi target rata-rata harga jual CPO mendorong kami untuk merevisi naik target laba bersih perseroan menjadi 19% tahun ini. Angka tersebut setara dengan revisi naik asumsi target harga jual CPO tahun ini mencapai 11%,” tulis analis CGS CIMB Sekuritas Fernaldy Tanoko dalam risetnya.
CGS CIMB Sekuritas memperkirakan laba bersih perseroan mencapai Rp 1,28 triliun tahun 2022, dibandingkan perkiraan tahun lalu Rp 1,33 triliun. Sedangkan pendapatan perseroan diproyeksikan naik menjadi Rp 26,04 triliun pada 2022, dibandingkan estimasi tahun lalu Rp 24,44 triliun.
Terkait revisi naik target harga jual CPO tahun 2022, dia mengatakan, didasarkan report yang menyebutkan bahwa volume produksi sawit Malaysia diperkirakan masih rendah. Begitu juga dengan suplai minyak kedelai masih cenderung turu sepanjang tahun ini.
Sepanjang tahun ini, harga CPO telah naik 19% menjadi RM 5.573 per ton dan rata-rata harga CPO tahun 2022 diproyeksikan berada dalam rentang RM 4.500-5.500 per ton. Harga tersebut menggambarkan masih ketatnya suplai minyak sawit dalam jangka pendek serta penundaan ekspor CPO dari dalam negeri akibat kelangkaan minyak goreng.
Baca juga: Mirae Asset Sekuritas: Target Harga Saham Astra Agro (AALI) Dinaikkan, Jadi Berapa?
Berbagai faktor tersebut mendorong CGS CIMB Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi add saham AALI dengan target harga dipertahankan di level Rp 12.300. Target tersebut mempertimbangkan tren kenaikan harga jual CPO. Target tersebut juga mempertimbangkan perkiraan PE perseroan tahun ini mencapai 8,5 kali atau masih terdiskon dari rata-rata PE dalam 10 tahun terakhir mencapai 13,4 kali.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS