JAKARTA, Investor.id – Penghentian pengembangan vaksin Covid-19 oleh PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berbuntut panjang. Akibat hal ini, Komisaris Utama Genexine, mitra Kalbe di proyek ini, Sung Youngchul dikabarkan akan turun jabatan.
UBS mengutip laporan Korean Biomedical Review menyebutkan, sama seperti Kalbe, Genexine telah mengumumkan penghentian pengembangan vaksin Covid-19, setelah dua tahun digarap bersama Kalbe. Genexine dalam pengumuman kepada publik 11 Maret lalu memastikan akan menghentikan uji klinis tahap 2/3 vaksin Covid-19 bernama GX-19N.
Alasannya, profitabilitas bisnis vaksin Covid-19 sudah rendah, lantaran pasokan global melimpah. Selaiin itu, waktunya sudah tidak tepat, mengingat status pandemi Covid-19 akan diturunkan ke endemi. Artinya, Covid-19 akan diperlakukan sama seperti influenza. Genexine sudah menghabiskan US$ 8 juta untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
UBS menilai, kabar ini menjadi sentimen negatif Kalbe Farma, yang tadinya akan menggunakan vaksin ini untuk booster. Namun, hingga kini, Kalbe belum memberikan panduan potensi pendapatan dari proyek ini.
Lebih jauh lagi, UBS menilai, peristiwa ini akan berimbas negatif terhadap kerja sama Kalbe dengan Genexine. Sebab, kedua perusahaan ini juga bekerja sama untuk sejumlah obat biologis, biosimilar, dan immunooncology.
“Menurut artikel di Korean Biomedical Review, Komisaris Utama Genexine Sung Youngchul akan turun, akibat kasus itu,” tulis UBS dalam catatan harian, Selasa (22/3/2022).
UBS memasang target harga saham KLBF Rp 1.100, di bawah penutupan perdagangan hari ini Rp 1.655. Alasannya, saham KLBF kini diperdagangkan dengan PER 2022 24 kali, jauh di atas rata-rata saham barang konsumsi sebesar 16 kali.
Sebelumnya, Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengatakan, rencana perubahan status dari pandemi Covid-19 menjadi endemi dan telah tersedianya suplai vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk vaksin primer atau booster, membuat kebutuhan vaksin baru tidak dirasakan signifikan lagi. Untuk itu, Kalbe dan Genexine menghentikan proses pengembangan vaksin Covid GX-19, namun akan tetap memanfaatkan teknologi DNA untuk pengembangan vaksin yang lain.
Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS