JAKARTA, investor.id – Hanya dalam tempo empat bulan atau hingga 28 April 2022, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 72,1 triliun. Jumlah tersebut bahkan telah melampaui net buy sepanjang 2021 yang senilai Rp 38 triliun.
Derasnya aliran dana asing ke bursa saham Indonesia terjadi seiring peningkatan risiko ketidakpastian global. Hal itu mendorong capital inflow ke pasar saham negara berkembang yang memiliki pertumbuhan dan inflasi terjaga, salah satunya Indonesia.
Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) adalah saham yang paling banyak dibeli asing selama empat bulan ini. Net buy asing terhadap BBRI di pasar reguler mencapai Rp 10,7 triliun. Harga BBRI pun telah melesat 18,49%.
Baca juga: Banyak Saham Big Cap Bikin Investor Happy, Ini Daftarnya
Setelah itu, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy mencapai Rp 9,2 triliun, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 5,8 triliun, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 5,4 triliun, dan saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 3,5 triliun.
Harga TLKM hingga empat bulan ini melonjak 14,36%, BBNI melejit 36,67%, BBCA meningkat 11,3%, dan ASII naik 32,89%.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan, aliran dana asing mengalir deras ke sejumlah negara penghasil komoditas, termasuk Indonesia.
“Goldman Sachs dan JP Morgan bahkan menyebut negara yang paling bagus di Asia Tenggara adalah Indonesia, karena dipicu oleh komoditas yang tinggi. Itu baru didukung oleh faktor global, belum dari dalam negeri,” papar dia.
Baca juga: Hampir Semua Sektor Saham Pulih, Mau Tahu Juaranya?
Menurut Hans, dari dalam negeri datang dari data surplus perdagangan Indonesia yang berturut-turut mengalami kenaikan. Kemudian, pembukaan kegiatan ekonomi dan penanganan kasus Covid-19 di dalam negeri yang sudah bagus. Alhasil, perekonomian tidak terlalu terpukul.
“Dengan demikian, pasar merespons hal ini dengan positif. Aliran dana asing pun masuk ke pasar modal kita, sehingga IHSG berkinerja bagus sejak awal 2022,” ujarnya.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait