JAKARTA, Investor.id - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 145 miliar pada kuartal I-2022. Raihan laba tersebut sudah sesuai dengan estimasi BRI Danareksa Sekuritas dan konsensus analis.
BRI Danareksa Sekuritas menyebutkan bahwa raihan laba ini didukung atas keberhasilan perseroan mendongkrak pendapatan sebanyak 10,8% menjadi Rp 1,3 triliun pada kuartal I-2022 dan keberhasilan meningkatkan margin keuntungan. Di sisi lain, perseroan berhasil menekan beban operasional sebesar 11,1%, begitu juga dengan level inventori berhasil ditekan.
Baca juga: Lanjutkan Buy Back, Matahari Department Store (LPPF) Siapkan Rp 500 Miliar
“Perolehan laba bersih tersebut setara dengan 12,7% dari target BRI Danareksa Sekuritas untuk tahun 2022. Angka tersebut juga telah mencerminkan 11,7% dari perkiraan konsensus analis,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas Andreas Kenny dalam risetnya.
Dengan adanya bulan puasa dan hari raya Lebaran pada April-awal Mei, dia mengatakan, kinerja keuangan perseroan akan lanjutkan pertumbuhan pada kuartal II-2022. Hal ini mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham LPPF dari Rp 6.300 menjadi Rp 7.600 dengan rekomendasi beli.
Selain hari raya Lebaran, dia mengatakan, penjualan ritel, seperti Matahari, akan didukung atas kenaikan harga komoditas. Peningkatan tersebut menjadikan daya beli masyarakat meningkat, sehingga memperkuat tingkat konsumsi yang berimbas terhadap perusahaan ritel, seperti Matahari.
Kondisi tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan target laba bersih perseroan tahun ini senilai Rp 1,14 triliun, dibandingkan raihan tahun lalu Rp 913 miliar. Pendapatan perseroan juga diproyeksikan meningkat dari Rp 5,58 triliun menjadi Rp 6,93 triliun pada 2022.
Baca juga: Penjualan Online Matahari Putra Prima (MPPA) Capai Rekor Tertinggi
Terkait pembelian kembali (buyback) saham, Andreas menuturkan, Matahari telah berhasil membeli 2,48% saham kurun waktu Februari-April 2022. Program buyback tersebut akan dilanjutkan dengan target sekitar 10% saham. Hal ini bisa berimbas positif terhadap peningkatan EPS perseroan.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait