JAKARTA, investor.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) telah memperkuat posisinya di atas level psikologis 7.000. Pada perdagangan Selasa (31/5/2022), IHSG ditutup melesat 111,4 poin (1,58%) ke level 7.148,9.
Penguatan tersebut ditopang oleh transaksi beli bersih (net buy) investor asing yang mencapai Rp 4 triliun, terutama menjelang penutupan perdagangan Selasa (31/5/2022). “Kamis (2/6/2022), IHSG berpeluang lanjutkan penguatan dan menguji level resistance 7.200,” kata analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan.
Menurut dia, secara teknikal, level support IHSG berada di 7.100 dan pivot 7.150.
Baca juga: Prediksi IHSG per Bulan, dari Juni hingga Desember 2022
Adapun katalis positif berasal dari membaiknya sentimen eksternal. Pertama, kenaikan indeks manufaktur (NBS) Tiongkok ke 49,6 pada Mei 2022 dari 47,4 pada April 2022. Rencana Pemerintah Tiongkok untuk melonggarkan aturan lockdown di Beijing dan Shanghai berpotensi mengembalikan indeks manufaktur Tiongkok ke atas batas ekspansi (50%), khususnya pada Juni 2022.
Kondisi lebih baik juga ditunjukkan oleh Zona Euro yang mencatatkan kenaikan economic sentiment ke 105 pada Mei 2022 dari 104,9 pada April 2022 dan Jepang yang mencatatkan kenaikan consumer confidence ke 34,1 pada Mei 2022 dari 33 pada April 2022.
Baca juga: Cetak Top Value, Mengapa Asing Borong Saham ADMR Rp 1 Triliun?
Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan data inflasi Mei 2022 dan indeks manufaktur Mei 2022 yang dijadwalkan akan dirilis pada Kamis (2/6/2022). BI memperkirakan inflasi relatif stabil di 3,50% pada Mei 2022 dibandingkan April 2022 (3,47% yoy).
Terkait sentimen di atas, saham-saham bank kembali menjadi top picks, terutama BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI dalam jangka menengah-panjang, mengingat dalam jangka pendek terdapat potensi pullback. “Sedangkan top picks pada Kamis (2/6/2022) adalah ADRO, ITMG, UNVR, AMRT, INDF, CPIN, dan AKRA,” ujarnya.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait