Rabu, 29 Maret 2023

Data Center Marak, Indonet (EDGE) Siap Gelontorkan Rp 2,8 Triliun

Investor Daily
16 Jun 2022 | 22:41 WIB
BAGIKAN
Indointernet atau Indonet.
Indointernet atau Indonet.

JAKARTA, investor.id – PT Indointernet Tbk (EDGE) atau Indonet menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,8 triliun pada 2022. Perseroan akan fokus pada pembangunan pusat data (data center), yakni EDGE DC 1 dan 2, yang dananya berasal dari fasilitas kredit PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Belakangan ini, data center tengah marak dan melibatkan korporasi besar.

Capex untuk EDGE 1 akan dibelanjakan tahun ini. EDGE 2 mulai desain dan dibangun tahun ini sampai tahun depan,” kata Direktur Indonet Donauly Situmorang dalam paparan publik secara virtual, Kamis (16/6/2022).

Untuk capex di luar pembangunan data center, Dona menjelaskan bahwa Indonet masih menggunakan dana operasional perusahaan yang diperoleh dari pendapatan usaha. Sebagai gambaran, pada kuartal I-2022, emiten dengan kode saham EDGE ini telah mengantongi pendapatan sekitar Rp 180 miliar, naik 43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Jadi, dari sisi capex, kami belum memerlukan financing dari pihak eksternal terutama bank,” tegas dia.

Indointernet atau Indonet adalah perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital di Indonesia, yang juga telah mencatatkan kinerja baik sepanjang 2021. Dari sisi operasional, EDGE mampu memenuhi Service Level Agreement (SLA) setiap layanan. Sementara dari sisi keuangan, perusahaan tumbuh baik terlihat dari pertumbuhan pendapatan usaha maupun laba bersih.

“Indonet berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 123,9 miliar pada 2021. Peningkatan ini didorong atas penerapan strategi bisnis yang sesuai dengan permintaan pasar. Strategi perseroan mengembangkan konektivitas dengan memanfaatkan kemampuan HyperScale conneX (HSX) dan layanan EDGE DC sudah tepat, karena secara keseluruhan dapat memberikan solusi multikonektivitas tanpa batas antar beragam penyedia data center serta cloud yang aman, andal, dan terpercaya bagi para pengguna,” papar Direktur Utama Indonet Karla Winata.

Kinerja produk HSX tercatat baik, begitu pula EDGE DC. Pada tahun perdana setelah peluncurannya, pengguna HSX tercatat meningkat 481%, sementara EDGE DC 1 (EDGE1) berhasil memperoleh kontrak sebesar 60% dari total kapasitas tersedia. Perseroan memproyeksikan kapasitas terkontrak akan mencapai 80% dari total kapasitas EDGE 1 pada akhir 2022.

Pada periode 2019-2021, pendapatan usaha perseroan terpantau tumbuh dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 34,2%, menyentuh angka Rp 619,9 miliar. Pendorong utama peningkatan pendapatan adalah layanan data center, cloud, dan konektivitas.

Pada 2021, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 123,9 miliar. Sebagai catatan, pada 2020, terdapat operasi yang dihentikan dan pengakuan keuntungan dari penjualan aset tetap sehingga mendistorsi persentase kenaikan laba bersih 2021.

Karla menambahkan, Indonet optimistis EDGE DC akan menjadi growth driver untuk perseroan di masa depan. Dalam jangka panjang, kontribusi EDGE DC terhadap pendapatan perseroan diperkirakan akan terus meningkat dan menjadi salah satu kontribusi signifikan terhadap perseroan.

Melalui anak usahanya, Indonet masih melakukan ekspansi di sektor data center. Guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus bertumbuh, perseroan tengah merampungkan rencana pembangunan EDGE DC 2 (EDGE2) yang berlokasi di Kuningan Center pada lahan seluas 6.000 m2.

EDGE2 akan memiliki kapasitas power di kisaran 20+ MW IT Load. Saat ini EDGE2 sedang dalam tahap desain dan ditargetkan untuk ready for services pada 2023. (C02)

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 25 menit yang lalu

Ini Keuntungan Memakai Mobil Hybrid saat Mudik Lebaran 

Menjelang Lebaran 2023, berikut keuntungan menggunakan mobil hybrid selama mudik.
Business 29 menit yang lalu

Kadin, ALFI, dan LIP Kolaborasi Program Vokasi & Kompetensi SDM Logistik

Kadin Indonesia merangkul ALFI dan LSP LIP untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan.
Market 59 menit yang lalu

Blibli (BELI) Rugi Rp 5,5 Triliun

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp 5,53 triliun pada 2022.
National 2 jam yang lalu

Mahfud Minta ke DPR: Tolong Dukung RUU Perampasan Aset

Menko Polhukam Mahfud MD meminta DPR agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
National 2 jam yang lalu

Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.
Copyright © 2023 Investor.id