JAKARTA, investor.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menginjak usia 76 tahun pada hari ini, Selasa (5/7/2022). Perseroan bertekad terus berkarya untuk Indonesia dan dunia, mendukung pemulihan ekonomi, serta melompat lebih tinggi guna menjadikan BNI lebih kuat dan tumbuh secara berkelanjutan. Di sisi lain, berbagai program telah digulirkan perseroan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan bahwa dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 BNI tahun ini, perseroan mengangkat tema BNI for Stronger Indonesia. “Usia 76 tahun ini merupakan ajang pembuktian BNI sebagai lembaga keuangan yang agile, mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi menghadapi dinamika perkembangan dunia yang semakin penuh tantangan. Citra BNI yang positif tidak lepas dari peran stakeholders. Hal ini menjadi wadah bagi karyawan untuk terus berkembang menjadi lebih baik. BNI juga mampu mengembangkan bisnis internasional ke berbagai negara,” jelas Royke kepada Investor Daily, Senin (4/7/2022).
Dia memaparkan berbagai kiprah yang telah dilakukan BNI hingga berusia 76 tahun yang mendukung kinerja bisnis hingga berkontribusi pada perekonomian. Beragam program yang telah dilaksanakan antara lain BNI Go Green, sebagai komitmen BNI dalam upaya melestarikan lingkungan dan warisan budaya dunia melalui program CSR. Kemudian, BNI Xpora yang mendorong UMKM Indonesia untuk merambah pasar global. Lalu BNI Agen46, sebagai perpanjangan tangan BNI agar perseroan dapat lebih dekat dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.

Terdapat pula Kampoeng BNI, sebagai dukungan terhadap pelestarian karya budaya Indonesia, melalui pembinaan/kemitraan dengan para pelaku usaha. Selain itu, Sinergi BUMN yang membuktikan BNI ikut berperan serta dalam membangun negara, salah satunya dalam pembangunan infrastruktur kelas dunia, mulai dari jalan tol hingga sirkuit internasional.
Program lainnya adalah BNI Go Digital, hadir sebagai bentuk inklusi keuangan untuk seluruh masyarakat Indonesia, serta BNI KUR yang bersinergi dengan pemerintah dalam pemberdayaan sektor UMKM. “Kami juga sedang menjalankan corporate transformation sebagai upaya kami melakukan pengembangan bisnis untuk mencapai strategic objectives BNI di tahun 2025,” ungkap dia.
Dihubungi terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, kiprah BNI sejauh ini sangat baik terlihat dari pelaksanaan fungsi intermediasi dan perolehan labanya. Dia menilai, BNI sebagai bank besar telah banyak berkontribusi pada perekonomian nasional.
“Indikator kesehatan BNI juga cukup baik, dilihat dari CAR, NPL, dan likuiditas. Di tengah kondisi ekonomi global, risiko yang dihadapi oleh Bank BNI masih terukur. Bank BNI memenuhi berbagai ketentuan yg ditetapkan oleh OJK, misalnya terkait posisi devisa neto sebagai ukuran risiko menghadapi gejolak global,” terang Piter kepada Investor Daily. Dia menambahkan, bank bersandi saham BBNI ini diharapkan bisa menjadi bank internasional yang terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Re-Statement Visi
Royke juga mengungkapkan, BNI melakukan re-statement visi yang lebih jelas dan tajam sesuai dengan tuntutan stakeholder utama, yaitu untuk menjadi lembaga keuangan terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan dengan unique value proposition BNI yang sesuai yaitu untuk menjadi penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional pada 2025. Menurut dia, Indonesia telah berhasil melewati masa sulit pandemi. Pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh sektor untuk mempercepat transformasi ke arah digital. BNI sendiri telah melakukan digitalisasi, baik secara organik maupun anorganik.
Secara organik, digitalisasi BNI dilakukan melalui dukungan akses permodalan lewat Xpora, Agen46, e-commerce, dan fintech. Lalu kemudahan transaksi dilakukan melalui QRIS, BNI Sonic, EDC, mobile banking, dan digital open account. Kemudian, persroan memberikan dukungan teknologi dan informasi API services dan pengembangan ekosistem keuangan berbasis digital, serta kemudahan akses pasar berkolaborasi dengan pemerintah.
Bank Digital
Selain itu, secara organik kami telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham pada RUPS untuk melaksanakan transaksi akuisisi Bank Mayora dengan target selesai paling lambat awal Mei 2022 lalu. “Selanjutnya secara bertahap, Bank Mayora akan ditransformasi menjadi bank digital dengan target bank digital first UKM terdepan di Indonesia yang fokus menggarap segmen usaha kecil,” urai Royke.
Menurut Royke, pihaknya juga telah menghadirkan BNI Venture Capital untuk membangun ekosistem digital dengan memperluas kerja sama dengan perusahaan rintisan (startups) dan partnership. Melalui modal ventura, BNI dapat menjawab tantangan terhadap disrupsi fintech yang mulai masuk pada area-area bisnis sektor perbankan, seperti transaksi.
Selain itu, BNI untuk mengoptimalkan peran perseroan di pasar global, BNI memiliki enam kantor cabang luar negeri (KCLN) yakni di Singapura, Tokyo, Hong Kong, Seoul, London, dan New York. Peran dan kapabilitas enam KCLN BNI antara lain menciptakan akses untuk eksportir Indonesia ke pembeli luar negeri (business matchmaking). Lalu, menawarkan solusi keuangan ke diaspora untuk scale up.
Editor : Nasori (nasori@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait