TOKYO, investor.id – Saham perusahaan perdagangan Jepang Mitsui & Co. dan Mitsubishi Corp. jatuh pada perdagangan Rabu (6/7), setelah mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev membuat komentar yang mengancam hilangnya pasokan minyak dan gas ke Jepang.
Saham Mitsui telah kehilangan 5,7%, sementara saham Mitsubishi turun 5,4% pada istirahat tengah hari.
“(Jepang) tidak akan memiliki minyak atau gas dari Rusia, serta tidak ada partisipasi dalam proyek LNG Sakhalin-2,” tulis Medvedev di media sosial pada Selasa (5/7). Ia sekarang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.
Pernyataannya muncul setelah Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa negara-negara Kelompok Tujuh (G7) telah sepakat untuk membatasi harga minyak Rusia, sekitar setengah dari level saat ini.
Para pemimpin G7 pekan lalu sepakat untuk menjajaki penerapan larangan pengangkutan minyak Rusia yang telah dijual di atas harga tertentu. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi pendapatan Rusia dan menguras peti perangnya. Tetapi kelompok negara-negara kaya tersebut belum menyebutkan angka spesifik untuk batas harga.
Pemerintah Rusia pada Jumat (1/7) mengumumkan sebuah dekrit yang mengambil kendali penuh atas proyek gas dan minyak Sakhalin-2 di timur jauh negara itu. Keputusan itu dapat memaksa Shell dan investor Jepang keluar.
Proyek Sakhalin-2 adalah salah satu proyek LNG terbesar di dunia. Sekitar 60% dari LNG yang dipasok berdasarkan kontrak jangka panjang dikirim ke Jepang.
Adapun Mitsui dan Mitsubishi masing-masing memegang saham 12,5% dan 10% dalam proyek tersebut.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : REUTERS
Berita Terkait