Rabu, 29 Maret 2023

M Cash (MCAS) Jalankan Strategi Pendongkrak Pendapatan Jadi Rp 15 Triliun

Ghafur Fadillah
13 Jul 2022 | 19:04 WIB
BAGIKAN
PT M Cash Integrasi Tbk saat peluncuran program kemitraan M Cash di Jakarta, belum lama ini. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo.
PT M Cash Integrasi Tbk saat peluncuran program kemitraan M Cash di Jakarta, belum lama ini. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo.

JAKARTA, investor.id – PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) menargetkan pendapatan sebesar Rp 15 triliun pada tahun ini, tumbuh 20% dibandingkan realisasi tahun lalu. Target tersebut akan ditopang dari segmen logistik, digital advertising and content, enterprise communications, hingga penjualan motor listrik.

Head of Investor Relations M Cash Integrasi Stanley Tjandra menjelaskan, segmen-segmen itu tergabung dalam ekosistem 4.0 yang akan menjadi fokus selanjutnya dari perseroan pada tahun ini. Dalam ekosistem 4.0, perseroan akan memaksimalkan semua lini bisnis yang ada, dari hulu ke hilir.

“Misalnya produk digital dengan produk voucher digital, seperti e-money dan sejenisnya, hingga logistik. Kami juga membantu para retailer untuk mendapatkan pemasukan tambahan dari mulai menjual produk digital seperti top up e-money, voucher PLN, hingga bisa menjadi drop point paket SiCepat,” jelas Stanley dalam konferensi pers, Rabu (13/7/2022).

SiCepat merupakan salah satu pemegang saham M Cash yang melengkapi ekosistem perseroan. Stanley mengungkapkan, dari segmen SiCepat tersebut perseroan mampu menyuplai produk-produk digital hingga consumer goods.

“Keseluruhan ekosistem yang sudah kami bangun lengkap ini akan memberikan kontribusi pertumbuhan yang luar biasa kepada perseroan nantinya,” ujar dia.

Dari segmen kendaraan listrik, Stanley menyebutkan, perseroan menargetkan penambahan titik stasiun penukaran baterai hingga mencapai 200 titik pada tahun ini. Sebelumnya, perseroan telah memiliki lebih dari 100 titik aktif di area Jabodetabek.

Menurut Stanley, target itu akan dicapai M Cash dengan memanfaatkan titik distribusi yang sudah dimiliki. Kendaraan listrik ini juga sudah dipakai oleh perseroan pada SiCepat sebagai sarana pengantaran barang dan turut berpartisipasi di acara Presidensi G20 Indonesia yang bertempat di Bali.

Lebih lanjut, pundi-pundi keuangan emiten berkode saham MCAS tersebut juga akan dipertebal dengan inisiatif terbaru perseroan di segmen audio visual, dengan masuk pada dunia metaverse. Segmen tersebut sudah memberikan kontribusi positif pada perseroan sekitar 12% pada kuartal I-2022.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar kemarin, pemegang saham menyetujui pengangkatan putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, yakni Diaz Hendropriyono menjadi komisaris independen PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). Diaz juga tercatat sebagai komisaris SiCepat Ekspress.

NFC Indonesia

Sementara itu entitas anak MCAS, yakni PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200 miliar pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan NFCX untuk pengembangan lini bisnis aggregator produk digital, content & entertainment, digital cloud advertising, trade marketing, serta supply chain & clean energy.

Direktur Utama NFCX Abraham Theofilus mengatakan, NFC berkomitmen untuk mengembangkan sayap pada setiap lini bisnisnya. Sebagai contoh pada segmen aggregator product digital, perseroan resmi menjadi mitra Netflix untuk menjual voucher streaming. Perseroan juga berkolaborasi dengan Bumi Langit untuk menjual kartu Telkomsel edisi Sriasih, sebuah film superhero Indonesia yang segera tayang pada Oktober mendatang.

Pada segmen clean energy, CEO PT Volta Indonesia Semesta Iwan Suryaputra menjelaskan, perseroan dalam waktu dekat akan mengeluarkan model motor listrik terbaru, yakni tipe sport, touring, juga modern/futuristik, yang diharapkan dapat memenuhi selera pasar yang berbeda-beda. ”Kami di Volta menyediakan motor listrik sebagai salah satu transportasi ramah lingkungan. Selain itu, kami menyediakan sistem ganti baterai secara cepat, sehingga kalau para pengguna dapat mengganti baterai yang mudah ditemukan melalui aplikasi Volta,” jelas dia.

Penambahan tipe terbaru ini sejalan dengan prospek yang cerah pada motor listrik di Indonesia. NFCX memperkirakan sebanyak 7 juta kendaraan konvensional kendaraan bermotor terjual tiap tahunnya dan jumlah itu menandakan besarnya pasar kendaraan motor listrik sejalan dengan niatan dari pemerintah Indonesia untuk menggalakan penggunaan kendaraan listrik.

”Dari 7 juta kendaraan konvensional tersebut, apabila seluruhnya bertransformasi menjadi kendaraan listrik, akan menjadi peluang yang besar bagi perseroan baik dari segi penjualan maupun jasa penukaran baterai yang sangat diperlukan oleh para pengendara motor listrik,” pungkas dia.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 20 menit yang lalu

Ada 140 Juta Unit, Pasar Kendaraan Listrik Indonesia Menjanjikan    

Pasar kendaraan listrik di Indonesia sangat menjanjikan didukung populasi sebanyak 140 juta kendaraan di Indonesia
Market 43 menit yang lalu

Antam (ANTM) Sebut Ekosistem Baterai Terintegrasi bakal Terwujud, Berikut Faktor Pendukung

Antam optimistis ekositem baterai terintegrasi di Indonesia bakla terwujud
Business 49 menit yang lalu

Industri Hilir Sawit Hadapi Tantangan Global

Industri hilir sawit hadapi tantangan global
Market 54 menit yang lalu

LPEM: GOTO Berkontribusi hingga 2,2% terhadap PDB Indonesia di 2022

Goto disebut memiliki dampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Nilai transaksinya diprediksi mencapai 1,8-2,2% terhadap PDB nasional
Business 56 menit yang lalu

UMKM Berpengaruh Penting Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja di ASEAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan UMKM berkontribusi menciptakan 35-97% untuk penciptaan lapangan kerja di wilayah ASEAN
Copyright © 2023 Investor.id