Diversifikasi Bisnis, Pelita Samudera (PSSI) Raih Kontrak dari Inalum

JAKARTA, investor.id – PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menandatangani kontrak kerja untuk pengangkutan kargo alumina dari salah satu BUMN tambang penghasil alumina, PT Inalum, di Kalimantan. Langkah ini sebagai salah satu upaya perseroan mendiversifikasi pendapatan dari angkutan kargo yang selama ini 90% didominasi angkutan batu bara.
Pelita Samudera, yang bergerak di bidang jasa logistik angkutan pertambangan, khususnya batu bara, menargetkan pada tahun 2025, persentase komoditas angkutan kargo akan berimbang. Sebanyak 50% batu bara dan 50% non-batu bara, termasuk alumina, bauksit, nikel dan lainnya.
“Kami sudah menandatangani kontrak pengangkutan alumina dan beberapa produk komoditas tambang maupun non-tambang lainnya,” kata Head Of Investor Relations PSSI Nathanael Sutanto, dalam program Unboxing Emiten di link youtube CSA_Awards, baru-baru ini.
Diversifikasi bisnis dilakukan PSSI guna mengantisipasi terjadinya perubahan ekonomi global, serta menangkap peluang besar yang terus bertumbuh di berbagai hasil komiditas, yang membutuhkan sarana angkutan kargo. “Selain itu untuk memaksimalkan asset utility yang dimiliki perseroan, berupa 85 unit kapal,” ujar Hariman Chalid, Head & corporate Communication PSSI.
Dengan strategi diversifikasi dan peningkatan utilitas aset, lanjut dia, Pelita Samudera tahun lalu berhasil tembus angka pendapatan lebih dari US$ 100 juta. Bahkan pada semester pertama tahun ini, berhasil membukukan performa pendapatan dan laba yang cukup bagus, yaitu US$ 56 juta dan US$ 18 Juta.
Menurut Nathanael, performa keuangan yang baik ini diperoleh karena Pelita Samudera berhasil memanfaatkan seluruh aset produktifnya berupa 85 unit armada kapal. Khususnya kapal kargo curah dan kapal FLF (fasilitas muatan apung) yang berhasil membukukan total volume angkutan 13,8 juta metrik ton. “Pada semester pertama tahun ini, kami berhasil meningkatkan utilitasi aset kapal hingga kisaran 85%-95%,” tambahnya.
PSSI juga sudah menginvestasikan dananya untuk belanja kapal yang menurutnya mengalami kenaikan harga cukup tinggi. Dengan Langkah ini, Nathan meyakinkan investor bahwa jangka panjang perseroan akan terus bertumbuh, bahkan telah memperoleh kontrak jangka panjang dengan beberapa produsen komiditas.
Pada Juni lalu, PSSI sudah melaporkan kenaikan perolehan laba yang cukup signifikan. Selama semester pertama, laba melonjak 160% dibandingkan periode sama tahun 2021. “Laba bersih kami naik menjadi US$ 18,8 juta dari US$ 7,2 juta, yang didorong oleh kinerja dari seluruh aset perusahaan," ujar Hariman.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Antam (ANTM) Sebut Ekosistem Baterai Terintegrasi bakal Terwujud, Berikut Faktor Pendukung
Antam optimistis ekositem baterai terintegrasi di Indonesia bakla terwujudIndustri Hilir Sawit Hadapi Tantangan Global
Industri hilir sawit hadapi tantangan globalLPEM: GOTO Berkontribusi hingga 2,2% terhadap PDB Indonesia di 2022
Goto disebut memiliki dampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Nilai transaksinya diprediksi mencapai 1,8-2,2% terhadap PDB nasionalUMKM Berpengaruh Penting Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja di ASEAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan UMKM berkontribusi menciptakan 35-97% untuk penciptaan lapangan kerja di wilayah ASEANRamadan 2023, SiCepat Catat Lonjakan Volume Pengiriman hingga 20%
SiCepat melakukan penambahan SDM hingga 20% di bagian operasional agar SLA tetap terjaga saat menghadapi kenaikan volume pengiriman paket.Tag Terpopuler
Terpopuler
