Laba Bersih MNC Energy (IATA) Melambung 735%

JAKARTA, investor.id – PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) melaporkan peningkatan laporan keuangan Juni 2022.
Perbandingan antara semester I-2022 dan semester I-2021 menggunakan dua metode. Yang pertama, menggunakan jumlah aktual IATA per semester I-2021, sebelum konsolidasi PT Bhakti Coal Resources (BCR). Yang kedua, sesuai dengan PSAK 38 DK24 yang mengharuskan laporan keuangan disajikan secara proforma setelah BCR dikonsolidasikan.
Pertama, komparasi aktual semester I-2021 sebelum konsolidasi BCR. Dalam keterangan resmi perseroan, Kamis (8/9/2022), dijelaskan bahwa berdasarkan hasil aktual semester I-2021, perseroan melaporkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 1.734,35% dari US$ 4,61 juta pada semester I-2021 menjadi US$ 84,5 juta pada semester I-2022.
Demikian pula, EBITDA perseroan tumbuh dari US$ 545 ribu pada semester I-2021 menjadi US$ 44,72 juta pada semester I-2022, atau sekitar 8.098,60%. Laba bersih perseroan juga tumbuh secara signifikan dari negatif US$ 1,7 juta menjadi positif US$ 32,19 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh permintaan tinggi untuk sumber daya energi seperti batu bara sebagai akibat dari negara-negara yang bergantung pada minyak dan gas berebut untuk mencari alternatif setelah mengalami kesulitan dalam mengamankan pasokan.
Sedangkan, komparasi berdasarkan PSAK 38 DK24. Rinciannya adalah dibandingkan dengan semester yang sama pada tahun 2021, pendapatan usaha meningkat tajam sebesar 254,36% atau US$ 84,5 juta pada semester I-2022 dari US$ 23,85 juta semester I-2021. Kenaikan juga dapat dilihat dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, dari US$ 13,63 juta di kuartal II-2021 menjadi US$ 44,11 juta di kuartal II-2022 atau sebesar 223,61%.
Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi batu bara, yang mulai membuahkan hasil pada peningkatan laba bersih menjadi US$ 32,19 juta pada semester I-2022, atau meningkat 735,49% dibandingkan dengan US$ 3,85 juta pada semester I-2021.
Laba bersih naik 335,55% dari US$ 3,63 juta pada kuartal II-2021 menjadi US$ 15,8 juta pada kuartal II-2022.
Manajemen perseroan menjelaskan bahwa keuntungan yang dibukukan perseroan berasal dari anak usaha BCR, yaitu PT Putra Muba Coal (PMC) dan PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), yang masing-masing menargetkan produksi sebanyak 4,5 juta MT dan 1,8 juta MT untuk tahun 2022, meningkat dari 2 juta MT dan 590 ribu MT di 2021.
Selain PMC dan BSPC, anak perusahaan BCR lainnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) telah memulai produksi batu bara pada Juli 2022. Memiliki salah satu area konsesi terbesar seluas 15 ribu hektare, perseroan yakin IBPE pada kuartal depan dan seterusnya akan memberikan kontribusi signifikan. IBPE ditargetkan memproduksi 500 ribu MT batu bara pada tahun 2022. Di samping itu, PT Arthaco Prima Energy (APE), juga ditargetkan untuk mulai produksi dalam tahun ini.
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting
Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)Lion Air Pangkas Kuota Gratis Bagasi Tercatat di Rute 8 Bandara
Lion Air mengumumkan kebijakan terbaru mengenai bagasi gratis alias cuma-cuma kategori bagasi tercatat.Ekonomi ASEAN-5 Kolektif Diproyeksi Tumbuh 4,6% di 2023
Pertumbuhan antara lain didukung konsumsi, perdagangan, dan investasi yang kuat, serta perdagangan terbuka dan investasi ke negara lain.Kementerian Investasi Ungkap Empat Tantangan Implementasi Hilirisasi, Apa Saja?
Pembiayaan dalam negeri untuk kegiatan-kegiatan hilirisasi sampai saat ini masih sangat sedikit.Cerita di Balik Kedatangan Pesawat Raksasa Antonov ke Bandara Kertajati, Ternyata Ada Ini
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat sempat kedatangan pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov 124-100.Tag Terpopuler
Terpopuler
