JAKARTA, Investor.id - Perlahan-lahan tapi pasti, penurunan harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) berlanjut. Berdasarkan data, harga saham ARTO telah melorot sebesar 10% dari level Rp 8.425 pada akhir Agustus menjadi Rp 7.675 sepanjang bulan September berjalan.
Baca juga: Target Harga Fantastis, Saatnya Serok Saham Bank Jago (ARTO)?
Pada hari ini saja, Senin (12/9/2022), saham ARTO melorot Rp 150 (1,92%) menjadi Rp 7.675. Saham bank digital ini bergerak dalam rentang Rp 7.650-7.950.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ARTO sempat menguat ke level Rp 11.000 pada awal Agustus 2022, namun setelah mencapai level tertinggi tersebut, saham ARTO perlahan-lahan merosot.
Bahkan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ARTO menjadi saham pemberat (laggard) kedua di bursa efek sepanjang tahun ini, yaitu dengan kontribusi pengurangan IHSG mencapai 84,1 poin. Sedangkan saham pemberat utama IHSG berasal dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan pengurangan 86,4 poin terhadap IHSG.
Baca juga: Kolaborasi GoPayLater Cicil, Berikut Sejumlah Keuntungan bagi Bank Jago
Lalu, bagaimana pandangan anasis terhadap prospek saham ARTO? Mandiri Sekuritas dalam riset harian menyebutkan bahwa saham ARTO tetap dipertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 18.000.
Mandiri Sekuritas dalam riset harian menyebutkan, Bank Jago menunjukkan pertumbuhan yang baik hingga Juli 2022 dengan raihan laba bersih Rp 33 miliar. “Keuntungan tersebut didorong penguatan aktivitas pengucuran kedit sebesar Rp 4,3 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan pada Juli 2022 saja mencapai Rp 4 miliar atau bertambah dari Juni 2022 sebanyak Rp 222 miliar. Peningkatan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan operasional bersamaan dengan penurunan biaya kredit,” tulis Mandiri Sekuritas.
Baca juga: Diperkuat, Sinergi Bank Jago (ARTO) dengan GOTO
Target harga ARTO tersebut juga merefleksikan keberhasilan Bank Jago dalam mempertahankan sejumlah indikator, seperti CASA naik 26% pada Juli dibandingkan Juni 2022. Sedangkan NIM turun ke 9,3% pada Juli 2022 dibandingkan Juni 2022 sekitar 9,9%.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS