JAKARTA, investor.id - Ether (ETH) senilai Rp5,9 triliun telah dilikuidasi dalam kurun waktu 24 jam terakhir, pada 19 September 2022. Dalam 12 jam terakhir saja, angka likuidasi ETH sudah mencapai Rp 4,4 triliun.
Lebih dari 120.000 trader merugi dan likudasi terbesar terjadi di exchange BitMEX sebesar Rp149 miliar. Aksi jual besar-besaran ini diikuti dengan penurunan harga ETH hingga dua digit.
Baca juga: The Merge Ethereum Selesai, Kenapa Harga ETH Turun?
Seluruh pasar kripto terus berwarna merah dalam beberapa hari terakhir. ETH memimpin dengan penurunan harian yang tajam sebesar 11%.
ETH diperdagangkan sekitar $1.600 pada Kamis lalu saat The Merge, transisi jaringan ke konsensus proof-of-stake, berlangsung. Namun harganya langsung terjun bebas beberapa jam kemudian.
Baca juga: The Merge Selesai, Ethereum Resmi Transisi ke Proof-of-Stake
Pada akhir pekan kemarin, aset yang baru beralih ke proof-of-stake ini anjlok ke US$ 1.450 dan 12 jam kemudian nilainya terus turun hingga ke US$ 1.300. Angka ini merupakan yang terendah sejak pertengahan Juli lalu.
Sementara Bitcoin, yang sempat menyentuh US$ 20.000 kemarin, juga hari ini terus terperosok dan kini bahkan sudah mencapai kisaran US$ 18.500. Cardano, Polkadot, Shiba Inu, dan Polygon juga mengalami penurunan harian masing-masing dua digit.
Baca juga: Investor Menanti Pengaruh The Merge Ethereum terhadap Kenaikan Harga Kripto
Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan turun hampir US$ 60 miliar menjadi US$ 905 miliar, menurut CoinMarketCap. Pergerakan harga yang merugikan ini terjadi menjelang pengumuman tingkat suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa pekan ini.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Portal Kripto
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS