Selasa, 21 Maret 2023

Lagi, Tower Bersama (TBIG) Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

Muawwan Daelami
6 Okt 2022 | 22:56 WIB
BAGIKAN
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Foto: Perseroan.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Foto: Perseroan.

JAKARTA, investor.id – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan merilis obligasi senilai Rp 1 triliun melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) V Tahap V Tahun 2022. Penerbitan obligasi emiten menara telekomunikasi milik Grup Saratoga tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi V dengan total dana yang akan dihimpun sebesar Rp 15 triliun.

Manajemen Tower Bersama mengumumkan bahwa obligasi yang ditawarkan ini memiliki nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. "Seluruh nilai pokok obligasi yang akan dikeluarkan berjumlah Rp 1 triliiun dengan tingkat bunga tetap 5,25% per tahun dan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi," jelas manajemen perseroan dalam pengumuman resmi, Kamis (6/10/2022).

Sementara itu, mengenai bunga obligasi, Tower Bersama akan membayarnya setiap kuartal. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 21 Januari 2023, sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus pelunasan obligasi dibayarkan pada 31 Oktober 2023.

Menurut emiten berkode saham TBIG tersebut, aksi penggalangan dana ini bertujuan untuk melunasi seluruh dan sebagian pinjaman anak usaha perseroan. Rinciannya, sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 305,9 miliar digunakan untuk melunasi seluruh pokok pinjaman PT Tower Bersama selaku anak usaha. Sedangkan US$ 45,5 juta atau setara dengan Rp 695,8 miliar sisanya dipakai untuk melunasi sebagian pokok pinjaman PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP) yang juga merupakan perusahaan afiliasi perseroan.

"Keduanya terkait dengan fasilitas pinjaman revolving dalam US$ 375 juta Facility Agreement tertanggal 28 Juni 2019 yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui UOB Ltd sebagai Agen," jelas manajemen TBIG.

Pada Agustus lalu, TBIG telah menuntaskan penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap IV Tahun 2022 sebesar Rp 2,2 triliun. Surat utang tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) V senilai total Rp 15 triliun.

Total penerbitan Obligasi TBIG V Tahap IV sebesar Rp 2,2 triliun terdiri atas Rp 1,47 triliun pada tingkat bunga tetap 4,1% untuk tenor 370 hari. Selanjutnya ada Rp 721,39 miliar pada tingkat bunga tetap 6,35% untuk tenor tiga tahun.

Dana hasil penawaran tersebut setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas anak perseroan. Khususnya, fasilitas pinjaman revolving US$ 275 juta dari fasilitas kredit yang ada. Obligasi TBIG V Tahap IV dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Agustus 2022.

“Setelah penerbitan ini kami masih memiliki kemampuan untuk menerbitkan surat utang sebanyak-banyaknya Rp 7,94 triliun melalui program Obligasi TBIG V yang berlaku sampai Agustus 2023," pungkas Helmy.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 6 menit yang lalu

Tak Seberat Sebelumnya, Kenali Gejala Covid-19 Terkini

Gejala Covid-19 pada populasi umum saat ini tak seberat sebelumnya. Lalu bagaimana gejala Covid-19 terkini?
Finance 13 menit yang lalu

AIA dan BCA Luncurkan Maxi Value Protection, Solusi Proteksi Unit Link

PT AIA Financial (AIA) bersama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meluncurkan Maxi Value Protection
International 19 menit yang lalu

Putin: Rusia Bisa Diskusikan Rencanakan Perdamaian Tiongkok

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan rencana perdamaian Tiongkok untuk Ukraina bisa didiskusikan.
Market 26 menit yang lalu

Anak Haji Isam Jual Saham PGUN Rp 352 M

Sejumlah saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dijual oleh 2 pengendalinya, yakni PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).
International 43 menit yang lalu

Bagaimana US$ 17 Miliar Hilang dari Obligasi ‘CoCo’ Credit Suisse

Penjualan Credit Suisse ke UBS telah memperbaharui perhatian pada obligasi CoCo, sekuritas keamanan hibrida setelah krisis keuangan 2008.
Copyright © 2023 Investor.id