Kamis, 30 Maret 2023

Surplus Perdagangan September Gagal Jadi Katalis Positif IHSG, Kenapa?

Indah Handayani
17 Okt 2022 | 12:30 WIB
BAGIKAN
Pekerja di salah satu sekuritas, Jakarta. (Investor Daily/David Gita Roza)
Pekerja di salah satu sekuritas, Jakarta. (Investor Daily/David Gita Roza)

JAKARTA, investor.id - Pada perdagangan sesi I, Senin (17/10/2022), indeks IHSG mengalami penurunan sebesar 27 poin (0,40%) ke level 6.787. Sayangnya, surplus perdagangan bulan September yang diumumkan BPS gagal jadi katalis positif bagi IHSG. Alhasil,IHSG masih melemah. Kenapa?

Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, IHSG masih tertekan dari sentimen eksternal hal yang sama juga dirasakan oleh bursa regional Asia. Sentimen eksternal tersebut membuat pelaku pasar dan investor masih mengalami aksi jual.

Baca juga: Investor Pemegang Lima Saham Ini Lagi Tersenyum Lebar Loh!

“Pasar masih tertekan akan spekulasi yang mengestimasi tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS) sehingga mendorong bank sentral AS akan menaikan suku bunga kembali yang diprediksi naik 75 basis poin,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (17/10/2022).

Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, hal itu mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun pada perdagangan Jumat kemarin (14/10/2022) ditutup di level 4,02%. “Alhasil, pelaku pasar dan investor menghindar untuk investasi di aset berisiko,” tambah Pilarmas Investindo Sekuritas.

Baca juga: Nilai Ekspor Indonesia Turun 10,99% pada September 2022

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun pada perdagangan akhir pekan level 4,02%. Sebelumnya survey dari University of Michigan AS menunjukkan peningkatan ekspektasi inflasi. Laju inflasi yang tetap tinggi akan mendorong The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Dari internal, dimana Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya Neraca perdagangan Indonesia pada September surplus mencapai US$ 4,99 miliar. Ekspor Indonesia mencapai US$ 24,80 miliar, tumbuh 20,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Impor alami peningkatan 22,01% dibandingkan September 2021.

Baca juga: Saham Sektor Transportasi Anjlok, IHSG Tenggelam di Zona Merah

“SMGR. Kamis merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 7.150-7.575. PER: 26,21x dan PBV:1,09x,” tutup Pilarmas Investindo Sekuritas.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 19 menit yang lalu

Perusahaan Properti Ini Berniat Go Public, Bidik Dana Hingga Rp 200 Miliar  

Perusahaan yang bergerak di bidang property & real estate, PT Samudra Raya Swagriya, berniat go public dengan membidik dana hingga Rp 200 M
Market 30 menit yang lalu

Terungkap! Rencana di Balik IPO Merdeka Battery (MBMA)

Merdeka Battery (MBMA) akan memiliki dukungan lebih kuat melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO)
Market 33 menit yang lalu

Top! Baru Masuk Bursa, Laba Pertamina Gethermal (PGEO) Melesat 50%

Laba bersih PGEO melesat hingga 50% sepanjang 2022, meski perseroan baru listing perdana di BEI tahun ini
Market 42 menit yang lalu

Amar Bank (AMAR) Resmi Terapkan Sistem Pembayaran BI-FAST

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) resmi bergabung menjadi peserta sistem pembayaran BI-Fast Batch 6
Finance 48 menit yang lalu

PNM Boyong Penghargaan Digital Teknologi dan Inovasi

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memboyong penghargaan digital teknologi dan inovasi
Copyright © 2023 Investor.id