Minyak Kembali Menguat Didukung Sinyal Eskalasi Lebih Lanjut Konflik Ukraina

JAKARTA, investor.id - Tim Research and Development ICDX mengatakan, harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi menguat didukung oleh sinyal eskalasi konflik Ukraina serta laporan stok minyak API. Meski demikian, rencana perilisan tambahan minyak oleh AS membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Tim Research and Development ICDX menjelaskan, konflik Ukraina berpotensi semakin meningkat pasca Iran menyatakan setuju untuk mengirimkan lebih banyak rudal dan drone untuk Rusia, ungkap dua pejabat senior dan dua diplomat Iran pada hari Selasa. Langkah tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang dibuat saat kunjungan Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber, dua pejabat senior dari Pengawal Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran ke Rusia pada 6 Oktober lalu.
Tim Research and Development ICDX menambahkan, menanggapi pernyataan dari Iran tersebut, AS, Inggris dan Prancis berencana membahas dalam pertemuan hari Rabu dengan Dewan Keamanan PBB, karena langkah Iran tersebut dituding telah melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB, ungkap para diplomat dari ketiga negara pada hari Selasa. Secara terpisah, Ukraina mengundang para ahli PBB untuk memeriksa drone yang disebut berasal dari Iran dan digunakan Rusia dalam serangan hari Senin yang menghantam infrastruktur energi dan menewaskan lima orang di ibu kota Kyiv.
Tim Research and Development ICDX menyebut, sentimen positif juga datang dari persediaan minyak mentah AS dalam sepekan yang turun sebesar 1.27 juta barel, di luar dugaan sebelumnya yang memperkirakan stok akan naik sebesar 1.55 juta barel, ungkap laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri, American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 14 Oktober. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang positif di pasar energi AS.
“Meski demikian, pasar masih menantikan angka versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA),” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga:
Minyak Bertahan StabilSementara itu, Presiden Joe Biden berencana untuk kembali merilis tambahan minyak sebesar 15 juta barel dari Cadangan Darurat pada bulan Desember mendatang sebagai upaya untuk menstabilkan harga bahan bakar di pasar domestik, ungkap sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada hari Selasa. Sebelumnya pada awal bulan, Biden telah mengumumkan perilisan tambahan sebesar 10 juta barel yang akan dilakukan pada bulan November. Jean-Pierre juga menambahkan bahwa Biden akan mengumumkan secara resmi rencana tersebut pada hari Rabu, termasuk rencana pembelian minyak dari pasar jika harga menyentuh level US$ 67 dan US$ 72 per barel.
“Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 86 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 80 per barel,” tutup Tim Research and Development ICDX.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink
Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agenHeboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!
Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hariDMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen
DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit
Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias
Upbit kembali buka setoran rupiahTag Terpopuler
Terpopuler
