JAKARTA, Investor.id – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap V Tahun 2022 (Obligasi TBIG V Tahap V) dalam program obligasi senilai Rp15 triliun.
Manajemen TBIG menjelaskan, total penerbitan Obligasi TBIG V Tahap V sebesar Rp 1 triliun pada tingkat bunga tetap 5,25% untuk tenor 370 hari. Obligasi TBIG V Tahap V adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG dan memiliki pembayaran bunga setiap kuartal.
Baca juga: Lagi, Tower Bersama (TBIG) Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun
Penggunaan dana dari penawaran obligasi tersebut, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Fasilitas Pinjaman Revolving US$ 375 juta dari Credit Facilities yang ada.
“Obligasi TBIG V Tahap V akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Oktober 2022,” demikian pernyataan manajemen Tower Bersama dalam keterangan pers, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Tower Bersama (TBIG) Perpanjang Periode Buyback
Menajemen TBIG menjelaskan, per 30 Juni 2022, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang Dolar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp25.220 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp2.503 miliar.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp 718 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 24.502 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp 1.784 miliar. Menggunakan EBITDA kuartal kedua 2022 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,2x.
Baca juga: Saratoga (SRTG) Jual Saham Tower Bersama (TBIG) Rp 2,7 Triliun
CFO Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Helmy Yusman Santoso mengatakan, setelah penerbitan ini, perseroan masih dapat menerbitkan sekitar Rp 7 triliun melalui program Obligasi TBIG V.
“Sekitar 90% dari pinjaman kami dalam bentuk obligasi berbunga tetap dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing dan kami berharap dapat secara reguler mengakses pasar obligasi," papar Helmy.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS