JAKARTA, Investor.id -  Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, membukukan penjualan sebanyak 28,5 ton emas hingga Oktober 2022. Angka tersebut telah melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2022.

"Target best effort kita sebesar 28,5 ton. Alhamdulillah, sudah dicapai pada kuartal III-2022 ini. Tahun depan, target mudah-mudahan lebih besar lagi," ucap General Manager Unit Bisnis Pertambangan Emas Purwanto dalam peluncuran produk emas batik Indonesia Seri III Antam Logam Mulia, di Jakarta, Kamis (27/10).

Capaian perseroan dalam memenuhi target penjualan tahun ini, menrut dia, didukung peningkatan aktivitas transaksi penjualan menjelang akhir tahun ini. Alhasil, target penjualan di sepanjang 2022 dapat terealisasi sebelum Oktober ini berakhir.

"Jadi, artinya saya sudah bisa menyampaikan kepada Direktur Pengembangan Usahan Antam Dolok Silaban bahwa target best effort sudah tercapai dan tahun depan akan lebih advance target," imbuh Purwanto.

Menurutnya, tercapainya target penjualan perseroan pada tahun ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap emas cukup tinggi. Ia pun berkeyakinan produk emas batik Indonesia Seri III yang diluncurkan sekarang ini akan segera diserap masyarakat.

Pasalnya, produk emas batik Seri III ini dicetak terbatas sekitar 10 ribu keping yang didesain dalam bentuk batangan dan liontin. Adapun, masuknya Antam ke Liontin ini, jelas Purwanto, pertama menyesuaikan dengan permintaan pelanggan.

Kemudian pertimbangan lainnya adalah untuk memudahkan pelanggan agar tidak lagi membeli dalam dua bentuk yaitu bezel dan emas batangan seperti pada produk emas Seri I dan II.

"Jadi, kalau di Seri I dan II ada bezel. Tapi dengan sekarang adanya liontin, misal kita beli 8 gram, itu bisa langsung dipakai. Jadi ibu-ibu sudah bisa langsung menikmati begitu mereka keluar dari butik," tutur Purwanto.

Sementara menyangkut harga, ia mengatakan ada sedikit perbedaan dengan seri-seri sebelumnya karena edisi kali ini bersifat premium dan jumlahnya terbatas. Kendati begitu, perbedaan harganya tidak besar dan tetap sellable.

Pada kesempatan itu, Direktur Pengembangan Usaha Antam Dolok Robert Silaban menambahkan bahwa perihal harga Antam akan mengacu pada fluktuasi harga di pasar. "Jadi, emas itu safe heaven karena ketika harga lain naik, maka harga emas juga ikut naik," ungkap Dolok.

Apalagi, katanya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi emas di tengah adanya perkiraan resesi. Sebab, jika rupiah saat ini terdepresiasi dan harga emas internasional tetap, maka harga emas secara rupiah sudah naik.

"Jadi, sekarang waktu yang tepat untuk beli. Tapi, kalau kami ditanya kami bisa garansi bahwa harga emas akan naik, tidak ada seroang pun yang bisa, " ujarnya.

Mengacu pada laporan kinerja dan operasi penjualan unaudited komoditas emas pada sembilan bulan pertama 2022, perseroan mencatatkan volume produksi emas unaudited yang berasal dari tambang emas pongkor sebesar 967 kg, relatif stabil jika dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu.

Seiring dengan peningkatan jumlah produksi, penjualan emas unaudited Antam sampai Oktober 2022 tercatat naik 31% menjadi 25,931 kg, dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 19.870 kg. Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan permintaan emas dalam negeri.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS