Senin, 27 Maret 2023

MNC Energy (IATA) Ungkap Temuan Baru Cadangan Batu Bara

Zsazya Senorita
27 Okt 2022 | 20:09 WIB
BAGIKAN
PT MNC Energy Investments Tbk. Foto: Perseroan
PT MNC Energy Investments Tbk. Foto: Perseroan

JAKARTA, investor.id – Cadangan batu bara PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) meningkat menjadi 332 juta metrik ton (MT) atau bertambah 78,6 juta MT dari 253,4 juta MT. Peningkatan tersebut berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI) dari pengeboran dua tambang batu bara milik entitas anak IATA.

Lebih rinci, PT Arthaco Prima Energy (APE) menemukan cadangan sebesar 178,6 juta MT dengan GAR 2.500-3.250 kg per kkal dalam program pengeboran APE Tahap 1-4 pada area seluas 2.670 hektare (ha).

Dengan hasil temuan baru ini, APE baru mencapai 17,8% dari total area yang dapat ditambang pada lahan seluas 15.000 ha di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Pengeboran APE tahap 5 dijadwalkan akan selesai pada kuartal II-2023.

Selain itu, 9,1 juta MT cadangan batu bara dengan GAR 3.400-3.600 kg per kkal juga ditemukan di IUP PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal - South (BSPC-S) dari lahan seluas 2.158 ha.

Dari 72.478 ha keseluruhan area penambangan yang dimiliki MNC Energy, 59.035 ha di antaranya masih dalam proses eksplorasi. Dengan demikian, MNC Energy yakin cadangan terbukti akan terus meningkat, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk semua IUP.

Jika dihitung menggunakan rata-rata Harga Batu Bara Acuan (HBA) dari 2021 hingga Oktober 2022 sebesar US$ 190,32 per ton, kegiatan penambangan APE mempunyai nilai net present value (NPV) sebesar US$ 881,4 juta. Pada saat yang sama, APE memiliki internal rate of return (IRR) 63,2%, break even point (BEP) 10,8 juta MT, dan payback period 2,17 tahun.

Sedangkan untuk BPSC-S diperkirakan dapat menghasilkan NPV sebesar US$ 54,3 juta, dengan IRR 57,3%, BEP sebesar 1,6 juta MT, serta payback period 1,97 tahun.

Sekadar mengingatkan, emiten berkode saham IATA ini telah mulai penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 2,67 triliun. Aksi korporasi ini akan dilakukan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14,84 miliar saham seri B, dengan harga pelaksanaan Rp 180 per saham. Rasionya 10:13, yakni 10 saham yang dimiliki investor berhak mendapatkan 13 HMETD.

Selain itu, perseroan akan memberikan tambahan hak dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,96 miliar waran seri I. Setiap 5 saham hasil pelaksanaan HMETD melekat 1 waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp 210.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Business 2 menit yang lalu

Kinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target

optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi
Lifestyle 10 menit yang lalu

Perempuan Harus Bisa Tingkatkan Kapasitas dan Kepercayaan Diri

Kaum perempuan bisa menempuh jalannya masing-masing dan berdampak positif, sesuai bidangnya.
Macroeconomy 25 menit yang lalu

Kemenkeu Kelola Aset Negara Rp 12.271,56 Triliun

Pada tahun lalu kewajiban negara mencapai Rp 8.741,9 triliun dan ekuitas Rp 3.529,6 triliun.
Market 38 menit yang lalu

Emiten Boy Thohir-Jerry Ng (BFIN) Tawarkan Obligasi Rp 1,6 Triliun

BFI Finance (BFIN), emiten milik konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir dan Jerry Ng, berencana menerbitkan obligasi Rp 1,6 triliun.
Finance 1 jam yang lalu

Aset Capai Rp 139,1 Triliun, Pangsa IKNB Syariah Hanya 4,6%

Total aset sektor industri keuangan non bank (IKNB) Syariah mencapai Rp 139,15 triliun per Desember 2022.
Copyright © 2023 Investor.id