JAKARTA, investor.id - Tim Research and Development ICDX mengatakan, harga emas bergerak melemah di zona US$ 1.661,61 per troy ons. Pada pagi hari ini harga emas bergerak melemah dibebani oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mendongkrak kinerja dolar.
Baca juga: Pelaku Pasar Modal Apresiasi Kinerja Emiten BUMN
Tim Research and Development ICDX menjelaskan, ekonomi AS pada kuartal ketiga mengalami rebound mengembalikan kinerja indeks dolar ke level di atas 110. Laporan Produk Domestik Bruto Amerika Serikat yang dirilis oleh Bureau of Economic Analysis menunjukkan pertumbuhan 2,6% setelah mengalami kontraksi 0,6% pada kuartal kedua.
Baca juga: Triwulan Tiga, Ekonomi AS Tumbuh 2,6%
Tim Research and Development ICDX menambahkan, angka tersebut turut berada lebih tinggi dari perkiraan pasar di angka 2,3%. US Unemployment Claims yang dirilis oleh Department of Labor juga dilaporkan di angka 217K, lebih rendah dari prediksi pasar di level 219K.
“Data selanjutnya yang dirilis mendatang dan turut menjadi perhatiaan yaitu US Core PCE Price Index m/m yang diprediksi di level 0,5% sedangkan data sebelumnya di angka 0,6%,” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Lalamove Memperkuat Finansial untuk Persiapan Menghadapi Krisis
Tim Research and Development ICDX menilai, Emas masih menghadapi potensi kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 1 - 2 November mendatang walaupun The Fed terlihat memperlambat laju suku bunga agresifnya pada bulan Desember. Ekonomi AS yang meningkat lebih dari yang diharapkan mendukung kinerja indeks dolar sehingga membebani pergerakan emas.
“Harga emas melemah dengan support saat ini beralih ke areal US$ 1.654,99 dan resistance terdekatnya berada di areal US$ 1.671,03. Support terjauhnya berada di areal US$ 1.648,62 hingga ke areal US$ 1.643,02, sementara untuk resistance terjauhnya berada di areal $ 1.676,38 hingga ke areal US$ 1.682,24,” tutup Tim Research and Development ICDX.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS