Indosat (ISAT) Percepat Integrasi Aset, Hasilkan Nilai Sinergi US$ 400 Juta

JAKARTA, investor.id – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mempercepat realisasi nilai sinergi (synergy value) sebesar US$ 400 juta atau ekuivalen Rp 6,2 triliun (asumsi kurs saat ini Rp 15.551 per dolar AS) dalam waktu empat tahun dari rencana sebelumnya lima tahun.
Nilai sinergi itu berasal dari integrasi aset dua operator telekomunikasi di Indonesia, yakni Im3 dan Hutchison 3 Indonesia, usai keduanya resmi memutuskan merger pada September tahun lalu.
“Sebelumnya saya katakan, integrasi aset Im3 dan Tri akan menghasilkan nilai sinergi sekitar US$ 300 juta dalam kurun waktu lima tahun. Tapi sekarang, setelah melewati kinerja selama sembilan bulan, kami optimistis dalam waktu empat tahun kami akan bisa mencapai nilai sinergi US$ 400 juta,” papar Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dalam konferensi pers, Jumat (28/10/2022).
Menurut Vikram, keyakinan tersebut didasari atas proses integrasi Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia yang sudah berjalan sesuai rencana. Bukan cuma itu, perseroan juga telah berhasil melakukan ekspansi di banyak lini usaha dan mengaktifkan lebih dari 20.000 menara. Hal ini sekaligus sejalan dengan target perseroan di kuartal I-2023.
Baca Juga:
Kenapa Laba Indosat (ISAT) Turun?Eksekusi yang berjalan sesuai target tersebut bukan hanya positif bagi perseroan, tetapi juga mitra menara emiten bersandi ISAT ini. Karenanya, tutur Vikram, perseroan ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendukung sekaligus menjadi mitra agar dapat bersama-sama tumbuh.
Hingga kuartal III-2022, ISAT menunjukkan performa yang cukup impresif dengan mencetak kenaikan dari sisi top line, walaupun pada sisi bottom line tergerus. Pendapatan ISAT hingga kuartal III-2022 tumbuh 49,8% (yoy) menjadi Rp 34,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 23,1 triliun.
EBITDA perseroan juga melompat sebesar 35,6% dari Rp 10,4 triliun menjadi Rp 14,1 triliun. Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak mampu mengangkat perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang malah tertekan sebesar 36,4% menjadi Rp 3,68 triliun dari Rp 5,8 triliun.
Penurunan laba bersih itu disebabkan oleh meningkatnya beban operasional, kemudian beban depresiasi dan amortisasi, serta meningkatnya biaya finansial. Kendati laba bersih merosot, namun dilihat dari sisi jumlah pelanggan, ISAT membukukan peningkatan sebanyak 2,4 juta pelanggan pada kuartal III-2022.
Vikram menambahkan, konsumsi data juga terus tumbuh sebagai hasil dari upaya monetisasi yang dilakukan perseroan. Saat ini, konsumsi data lebih banyak digunakan untuk menunjang produktivitas pelanggan seperti pengemudi kendaraan online yang membutuhkan data internet untuk menunjang aktivitasnya.
Sementara itu, Director and Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison Nicky Lee Chi Hung menyampaikan bahwa proyek integrasi jaringan telah mendorong realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) pada kuartal III-2022, yang tercatat lebih besar dibandingkan kuartal II. Ini sejalan dengan ekspektasi perseroan.
“Mendorong capex di kuartal III sebesar 12,1%. Dengan begitu, rasio keseluruhan hingga kuartal III-2022 menjadi 13,4%. Realisasi itu sebetulnya masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” jelas Nicky.
Sebab itu, peningkatan realisasi belanja modal pada kuartal III-2022 mencerminkan perubahan spirit dari perseroan dalam mengelola belanja modal. Tahun ini, ISAT mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 10 triliun, yang terutama akan digunakan untuk memperkuat jaringan agar layanan kepada para pengguna makin berkualitas.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Ada 140 Juta Unit, Pasar Kendaraan Listrik Indonesia Menjanjikan
Pasar kendaraan listrik di Indonesia sangat menjanjikan didukung populasi sebanyak 140 juta kendaraan di IndonesiaAntam (ANTM) Sebut Ekosistem Baterai Terintegrasi bakal Terwujud, Berikut Faktor Pendukung
Antam optimistis ekositem baterai terintegrasi di Indonesia bakla terwujudIndustri Hilir Sawit Hadapi Tantangan Global
Industri hilir sawit hadapi tantangan globalLPEM: GOTO Berkontribusi hingga 2,2% terhadap PDB Indonesia di 2022
Goto disebut memiliki dampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Nilai transaksinya diprediksi mencapai 1,8-2,2% terhadap PDB nasionalUMKM Berpengaruh Penting Terhadap Penciptaan Lapangan Kerja di ASEAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan UMKM berkontribusi menciptakan 35-97% untuk penciptaan lapangan kerja di wilayah ASEANTag Terpopuler
Terpopuler
