Oops... Laba Astra Agro (AALI) Terpangkas

JAKARTA, investor.id – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) meraih laba sebesar Rp 1,21 triliun hingga kuartal III-2022, turun 17,23% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,46 triliun. Pendapatan bersih juga turun 9,97% menjadi Rp 16,51 triliun.
Dalam laporan keuangan Astra Agro, yang dikutip pada Minggu (30/10/2022), penurunan signifikan terjadi pada pendapatan dari produk minyak sawit mentah dan turunannya sebesar 10,6% (yoy) menjadi Rp 14,6 triliun. Sedangkan pendapatan dari produk inti sawit dan turunannya naik tipis dari Rp 1,57 triliun menjadi Rp 1,84 triliun.
Manajemen Astra Agro menjelaskan, hingga September 2022, perseroan memproduksi 984 ribu ton minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) atau turun 13,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut diikuti oleh penurunan produksi tandan buah segar (TBS) olahan sebesar 12%, karena berlanjutnya penurunan produktivitas tanaman akibat musim kemarau yang panjang pada 2019.
“Perseroan berkomitmen untuk menerapkan tata kelola yang berkelanjutan. Sebagai dasar, perseroan memiliki kebijakan keberlanjutan yang diimplementasikan dalam rencana aksi lima tahun (2021-2025), yang juga menjadi pedoman dalam mencapai target penerapan keberlanjutan dan berdampak positif bagi ekosistem yang lebih luas,” jelas manajemen secara tertulis.
Emiten berkode saham AALI ini mengeklaim bahwa pihaknya terus menjalankan komitmen berkelanjutan yang tertuang dalam program CSR dengan mengacu pada empat pilar, yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Dalam hal digitalisasi, AALI telah memanfaatkan dan menerapkan berbagai teknologi digital sejak 2018. Program-program tersebut terintegrasi secara terpusat ke operasi kantor pusat. Penerapan teknologi ini diharap dapat lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pemeliharaan menjadi lebih prediktif dan adaptif berbasis data.
Saat ini, perseroan dalam tahap awal pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning). Salah satu contoh penerapannya adalah untuk memprediksi potensi produksi di 17 lokasi dengan total luas tanam AALI 146 ribu hektare.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Minyak Naik 2% Terdorong Pelemahan Dolar AS
Harga minyak naik sekitar 2% ke level tertinggi satu minggu pada Rabu (22/2023). Terdorong pelemahan dolar Amerika Serikat (AS)Pasar Asia Jatuh Menyusul Kenaikan Suku Bunga AS
Pasar Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis (23/3) pagi, mengikuti reaksi Wall Street semalam.Pasar Saham Asia-Pasifik Jatuh Pasca Kenaikan Suku Bunga Fed
Pasar saham Asia-Pasifik jatuh pada Kamis (23/3/2023). Mengikuti reaksi Wall Street pasca kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poinWall Street Merosot dengan Kenaikan Suku Bunga Acuan AS
Wall Street jatuh ke zona merah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Fed menaikkan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).Emas Melonjak Pasca Fed AS Kasih Sinyal Jeda Kenaikan Suku Bunga
Harga emas melonjak pada Rabu (23/3/2023). Pasca Federal Reserve AS mengurangi pendekatan agresifnya untuk mengekang inflasiTag Terpopuler
Terpopuler
