Minggu, 28 Mei 2023

Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) Incar Proyek Infrastruktur di IKN

Muhammad Ghafur Fadillah
31 Okt 2022 | 15:42 WIB
BAGIKAN
Salah satu proyek PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (Foto: Perseroan)
Salah satu proyek PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (Foto: Perseroan)

JAKARTA, investor.id - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) incar proyek baru dalam pembangunan Ibukota Negara (IKN). Proyek yang akan diambil oleh perseroan berada dibawah Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).

Direktur Utama Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) Dharmo Budiono mengatakan, perseroan melihat bahwa peluang bisnis dalam sektor infrastruktur di IKN Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sangat terbuka dengan lebar. Untuk memenangkan proyek di IKN, perseroan harus bersaing dalam konsep dan ide yang relevan dengan pembangunan di IKN Nusantara yang mengutamakan ramah lingkungan.

“Karena nantinya IKN Nusantara akan menjadi kota yang ultramodern dan membanggakan yang bisa menampakan wajah Indonesia di mata dunia internasional,” jelasnya kepada Investor Daily, Senin (31/10/22).

Perseroan berencana untuk bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur yang berada dibawah Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). “Selama ini perseroan mengincar beberapa proyek Pembangkit Listrik di berbagai wilayah di Indonesia, dan proyek tersebut menjadi salah satu kontributor utama dalam keuangan perseroan,” ujarnya.

Namun sayangnya, perseroan belum bisa membuka secara detail proyek yang akan diambil.

Sementara itu, hingga akhir kuartal II-2022 KRYA berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp 28 miliar, angka ini meningkat 50% dari target yang ditargetkan pada tahun 2022 yakni Rp 70 miliar. Dharmo merincikan, kontrak baru tersebut terdiri dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Halmahera Timur, dan proyek jasa perluasan coal yard dengan Indonesia Power.

“Kedepannya, perseroan optimistis tahun depan kinerja keuangan akan mengalami peningkatan sesuai dengan prospektus yang disampaikan sebelum mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia lalu,” kata dia.

Lebih lanjut, saat ini tingkat Debt Equity Ratio (DER) perseroan sangat kecil jika dibandingkan dengan emiten BUMN Karya lainnya dimana tercatat angka DER mencapai 137%. Kemudian untuk ROE mencapai 13,44%, ROA 5,19%, ROI 9,18%, dan Operating Margin mencapai 7,63%. Dengan data tersebut, saham perseroan memiliki prospek yang lebih menjanjikan melebihi prospek saham emiten BUMN karya sehingga bisa menjadi alternatif bagi investor untuk pilihan investasi.

Sebagai informasi, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) resmi listing perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/7/2022). Perusahaan konstruksi nasional itu sebelumnya menggelar IPO dengan melepas sejumlah 325 juta saham atau setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp 125 per saham.

Dharmo menjelaskan, pihaknya yakin dan percaya bahwa bisnis jasa konstruksi adalah suatu ikatan batin, bagaimana menjaga hubungan baik tersebut merupakan faktor positif yang membantu membangun brand positioning perseroan dengan para pelanggan.

“Maka dari itu, di masa pandemi pun kami berhasil mencetak laba bersih yang membanggakan sehingga langkah perseroan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia menjadi pendorong kinerja dan mengenalkan brand positioning perseroan ke publik serta para investor baik dalam dan luar negeri serta meningkatkan struktur pendanaan dan tata kelola yang lebih baik,” kata Dharma.

Dharma menambahkan, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, perseroan selalu berusaha untuk fleksibel terhadap fleksibilitas pelanggan. Perseroan tak akan berhenti berusaha untuk meningkatkan inovasi dan ketepatan waktu sehingga dapat memberikan karya terbaik bagi bangsa Indonesia.  

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 7 menit yang lalu

Antisipasi Kejahatan Siber, Warga Sikka Ikut Pelatihan Perlindungan Data Pribadi 

Skor indeks keamanan siber Indonesia naik dari 38,96 poin di tahun 2022, menjadi 63,64 pada April 2023.
Market 42 menit yang lalu

Ini Fokus Hibank Besutan BNI

PT Bank Mayora sebagai anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah resmi berubah nama menjadi PT Bank Hibank Indonesia.
Business 43 menit yang lalu

Teken MoU, RI dan Raksasa Mobil Listrik BYD Jajaki Kerja Sama Investasi  

Indonesia ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara,
Market 2 jam yang lalu

Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority

Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat. 
International 3 jam yang lalu

Biden dan McCarthy Berbicara Soal Kesepakatan Plafon Utang AS

Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres Kevin McCarthy melakukan pembicaraan melalui telepon soal kesepakatan plafon utang
Copyright © 2023 Investor.id