Perusahaan Sawit Menthobi (MKTR) Patok Harga IPO Rp 120

JAKARTA, investor.id - Entitas Grup Maktour, PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mematok harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) Rp 120 per saham.
Menthobi melepas sebanyak 2,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 setiap saham, yang mewakili sebanyak sebesar 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak Rp 300 miliar.
Bersamaan IPO, MKTR menerbitkan waran seri I sebanyak 2,5 miliar atau sebanyak 26,32% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana ini disampaikan.
Waran seri I yang menyertai penerbitan saham baru adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 10 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 150 sehingga seluruhnya adalah sebesar Rp 375 miliar, mempunyai jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan, di mana waran seri I dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 16 Mei 2023 sampai dengan 4 November 2025.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan penawaran umum yang dikeluarkan oleh biro administrasi efek pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 1 saham baru Menthobi berhak memperoleh 1 waran di mana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portapel.
MKTR akan mengalokasikan sebesar 0,60% dari saham yang ditawarkan pada saat penawaran umum perdana saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA) yaitu sebanyak 15 juta saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan harga penawaran.
Perseroan juga menyetujui Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan/MESOP) dengan jumlah sebanyak sebesar 10% atau sejumlah sebanyak 950 juta saham biasa atas nama dari modal disetor dan ditempatkan penuh perseroan sebelum penawaran umum, pelaksanaan konversi waran seri I, dan MESOP.
Penjamin pelaksana emisi efek adalah Danatama Makmur, dan penjamin emisi efeknya ialah KB Valbury Sekuritas serta Wanteg Sekuritas.
Alokasi Dana
Menthobi akan menggunakan 95,01% dana hasil IPO untuk penyertaan saham pada PT Menthobi Lestari yang dialokasikan untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah menjadi pupuk, perawatan sarana pengolahan limbah sawit, dan pembelian aset pendukung. Kemudian, sebesar 1,67% kepada PT Menthobi Agro Raya yang akan digunakan dalam pembelian bibit kelapa sawit dan perawatan sarana serta prasarana.
Lebih lanjut, sebesar 1,67% dana hasil IPO untuk PT Menthobi Trans Titian Raya dan dipakai untuk pembelian sarana transportasi dan alat berat, serta perawatan sarana operasional terkait kegiatan usaha.
Kegiatan usaha utama Menthobi adalah di bidang perdagangan minyak kelapa sawit, serta bidang perkebunan dan pabrik kelapa sawit melalui entitas anak.
Baca Juga:
Adaro (ADRO) Labanya Melesat 366%Perseroan saat ini melalui entitas anaknya, PT Menthobi Makmur Lestari, telah memiliki perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya. Areal perkebunan berlokasi di Desa Kujan dan Guci, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, dengan luar areal sesuai izin lokasi seluas ± 12.000 hektare. Dari luas izin lokasi tersebut, telah diperoleh penguasaan lahan sesuai dengan sertifikat HGU (SHGU) seluas ± 4.372,76 hektar yang akan berlaku hingga paling cepat berakhir pada tahun 2049, direncanakan sisa dari luas izin tersebut seluas ± 7.627,24 hektar akan diproses menjadi sertifikat HGU.

Pembangunan kebun kepala sawit MKTR telah dilakukan pembangunannya sejak tahun 2007, dan hingga saat ini telah dibangun areal kebun kelapa sawit seluas ± 6.223,49 hektare (net planted area).
Pemegang saham MKTR sebelum IPO adalah Fuad Hasan Masyhur 87,12%, PT Maktour Bangun Persada 9,88%, dan PT Mitra Wiraswasta Indonesia 3%.
Jadwal IPO Menthobi (MKTR):
Tanggal efektif: 31 Oktober 2022
Masa penawaran umum perdana saham: 1-4 November 2022
Tanggal penjatahan: 4 November 2022
Tanggal distribusi saham secara elektronik: 7 November 2022
Tanggal pencatatan saham dan waran seri i pada Bursa Efek Indonesia: 8 November 2022
Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Top! Baru Masuk Bursa, Laba Pertamina Gethermal (PGEO) Melesat 50%
Laba bersih PGEO melesat hingga 50% sepanjang 2022, meski perseroan baru listing perdana di BEI tahun iniAmar Bank (AMAR) Resmi Terapkan Sistem Pembayaran BI-FAST
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) resmi bergabung menjadi peserta sistem pembayaran BI-Fast Batch 6PNM Boyong Penghargaan Digital Teknologi dan Inovasi
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memboyong penghargaan digital teknologi dan inovasiIndonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Respons PDIP
PDIP menyayangkan keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala duni u20. Begini penjelasan HastoGenerasi Z Makin Sadar Sehat, Coca-Cola Kenalkan Coke Tanpa Gula
Generasi Z semakin sadar hidup sehat. Hal ini mendorong Coca Cola mengenalkan minuman rasa coke Zero Sugar tanpa gula dan kalori.Tag Terpopuler
Terpopuler
