JAKARTA, investor.id - PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menargetkan pendapatan 2023 dapat menembus angka Rp 160 miliar dan laba Rp 5 miliar.
Target tersebut, salah satunya akan dicapai dengan cara merambah bisnis smart city melalui pengembangan smart light, smart meter, aplikasi Jasgrid, panggilan darurat 112, hingga command center management. Perluasan bisnis smart city ini merupakan pengembangan kegiatan usaha jasa sistem komunikasi data yang sudah tertera dalam anggaran dasar perseroan sebelumnya.
Baca juga: Mengintip Rencana dan Sasaran Golden Energy (GEMS) Tahun Depan
Adapun hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan Rp 52,32 miliar dan rugi bersih Rp 7,57 miliar.
Direktur Utama JAST Yentoro menjelaskan, proyek smart city sudah dilakukan audiensi dengan Kabupaten Dairi dan Siak untuk layanan smart lighting. “Layanan smart city ditargetkan dapat di-install di 6 kota,” ujar Yentoro dalam paparan publik secara virtual, Selasa (22/11/2022).
Strategi bisnis lainnya yang disiapkan perseroan adalah pengembangan Jascloud yang saat ini dalam proses diterapkan di UOB Jakarta, UOB Spanyol, dan UOB Eropa. Yentoro mengatakan, layanan mereka telah merambah perusahaan properti, contohnya PT Nusa Kirana Real Estate dan Apartemen Taman Anggrek.
“Diharapkan penjualan Jascloud meningkat lebih dari 50% pada 2023 karena adanya pelebaran layanan, tidak hanya Voip (voice over IP) tetapi juga Omnichannel dan WhatsApp Business API (application programming interface),” sambung Yentoro.
Dalam rencana kerja tahun depan, emiten telekomunikasi ini juga berencana menawarkan layanan call center ke pihak swasta dan e-commerce, dari sebelumnya hanya ke BUMN dan instansi pemerintah. Layanan panggilan darurat 112 juga ditargetkan tersedia di 140-200 kota atau meningkat sekitar 40% dari total titik pengaplikasian tahun ini.
Baca juga: Emiten TP Rachmat (ASLC) Lihat Peluang Menjanjikan
“Sehubungan Pemilu 2024, JAST akan melayani telesurvey. Kami juga ingin memperluas layanan ke bidang facility management dan CCTV surveillance. Perseroan juga menyediakan 100 nomor sip trunk untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan,” tambah dia.
Namun untuk semua strategi bisnis tersebut, perseroan mengaku belum menetapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) untuk tahun depan. “Capex belum kami tentukan,” terang Yentoro, menjawab Investor Daily.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS