Minggu, 28 Mei 2023

Pegang Saham Astra Agro (AALI)? Masih Bisa Panen Cuan 50% Lebih lho!

Ely Rahmawati
29 Nov 2022 | 13:31 WIB
BAGIKAN
Aktivitas di perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk. (Foto: Perseroan)
Aktivitas di perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk. (Foto: Perseroan)

JAKARTA, investor.id – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) masih berjuang mengatasi produktivitas yang rendah hingga kuartal III tahun ini. Sejumlah inovasi, termasuk efisiensi dan digitalisasi, terus dilakukan demi menggenjot kinerja dan prospek lebih baik ke depan.

Astra Agro membukukan laba bersih sebesar Rp 407 miliar di kuartal III-2022, naik 24,8% qoq, didukung oleh pendapatan yang lebih kuat 26,7% qoq menjadi Rp 5,55 triliun, terutama karena penjualan CPO yang lebih tinggi.

“Namun, pertumbuhan laba kuartal III-2022 masih di bawah ekspektasi kami, karena laba kumulatif hingga September tahun ini sebesar Rp 1,22 triliun, hanya mewakili 53% dan 54% dari angka setahun penuh analis dan konsensus,” ungkap analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa dalam risetnya.

Pendapatan Astra Agro hingga September 2022 turun sebesar 8,3% yoy menjadi Rp 16,52 triliun, terhitung hanya 67% dari estimasi analis dan 66% dari ekspektasi konsensus. Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan penjualan CPO sebesar 10,7% yoy. Margin kotor turun 393 bps menjadi 16,1% sementara margin operasi turun menjadi 9,9% dibanding 14,8% di September 2021.

Laba operasional emiten berkode saham AALI ini juga meleset dari ekspektasi di Rp 1,63 triliun, atau penurunan 39,0% yoy. Untungnya, pendapatan non-operasional yang lebih tinggi membantu mengurangi penurunan laba sebesar 17,2% yoy menjadi Rp 1,22 triliun di September 2022.

Pada akhir September 2022, produksi TBS dan CPO relatif sesuai dengan ekspektasi analis, mewakili 75% dan 74% dari volume produksi TBS dan CPO setahun penuh, sehingga perkiraan analis tidak berubah.

Pada kuartal III-2022, volume produksi TBS (termasuk plasma) meningkat 8,5% qoq menjadi 1,20 juta ton, menghasilkan total 3,16 juta ton TBS pada akhir September 2022 atau terkoreksi 5,9% yoy. Sementara itu, AALI memproduksi 346 ribu ton CPO di kuartal III-2022, turun 2,0% qoq, terakumulasi menjadi 984 ribu ton CPO di September 2022 atau tergerus 13,7% yoy.

AALI masih merasakan dampak musim kemarau panjang sejak 2019 yang berdampak pada penurunan produktivitas tanaman. Adapun volume penjualan CPO melonjak 55,7% qoq pada kuartal III-2022, yang menjadikan penjualan CPO hingga September 2022 menjadi 758 ribu ton atau turun 26,5% dibanding periode sama tahun lalu.

Saat ini, Astra Agro meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi. Mulai 2021, perusahaan menerapkan teknologi digital dalam proses dan tahapan pemeliharaan perkebunan kelapa sawit beserta infrastrukturnya. Melalui penerapan teknologi ini, perusahaan mengharapkan peningkatan lebih lanjut dalam efektivitas dan efisiensi proses pemeliharaan.

Selain itu, AALI sedang dalam tahap awal pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning. Salah satu contoh penerapannya adalah memprediksi potensi produksi 17 lokasi berbeda dengan total luas tanam 146 ribu hektare.

Melalui digitalisasi, AALI lebih baik dalam memilih area untuk kegiatan penanaman kembali karena perusahaan sedang berjuang melawan perkebunan tua dengan profil usia 15,8 tahun pada akhir 2021.

Sementara itu, harga rata-rata CPO global diprediksi sebesar 3.500 ringgit Malaysia per ton pada kuartal IV-2022, karena persediaan menumpuk. Hal itu mempertahankan harga rata-rata CPO 2022 sebesar 5.200 ringgit Malaysia per ton.

Dengan berbagai faktor tersebut, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham AALI dengan target harga Rp 12.600. Sementara itu, pada perdagangan sesi I di BEI, Selasa (29/11/2022), saham AALI ditutup pada harga Rp 8.250. Dengan demikian, potensi cuan dari saham AALI sebesar 52,7%.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 22 menit yang lalu

Antisipasi Kejahatan Siber, Warga Sikka Ikut Pelatihan Perlindungan Data Pribadi 

Skor indeks keamanan siber Indonesia naik dari 38,96 poin di tahun 2022, menjadi 63,64 pada April 2023.
Market 57 menit yang lalu

Ini Fokus Hibank Besutan BNI

PT Bank Mayora sebagai anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) telah resmi berubah nama menjadi PT Bank Hibank Indonesia.
Business 58 menit yang lalu

Teken MoU, RI dan Raksasa Mobil Listrik BYD Jajaki Kerja Sama Investasi  

Indonesia ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara,
Market 2 jam yang lalu

Nasabah Prioritas Berpotensi Meningkat, Mandiri Sekuritas Luncurkan MOST Priority

Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Priority. Hal ini seiring pertumbuhan investor pasar modal terus meningkat. 
International 3 jam yang lalu

Biden dan McCarthy Berbicara Soal Kesepakatan Plafon Utang AS

Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres Kevin McCarthy melakukan pembicaraan melalui telepon soal kesepakatan plafon utang
Copyright © 2023 Investor.id