Selasa, 28 Maret 2023

The Fed Isyaratkan Perlambatan Kenaikan Suku Bunga, Saatnya Investor Fokus ke Fundamental

Parluhutan Situmorang
1 Des 2022 | 10:47 WIB
BAGIKAN
Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell berpartisipasi dalam sesi tanya jawab setelah berbicara di Brookings Institution pada 30 November 2022 di Washington, AS. Powell membahas prospek ekonomi, inflasi, dan pasar tenaga kerja. (Foto: Drew Angerer/Getty Images/AFP)
Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell berpartisipasi dalam sesi tanya jawab setelah berbicara di Brookings Institution pada 30 November 2022 di Washington, AS. Powell membahas prospek ekonomi, inflasi, dan pasar tenaga kerja. (Foto: Drew Angerer/Getty Images/AFP)

JAKARTA, Investor.id - Pernyataan gubernur Federal Reserves (bank sentral AS) Jerome Powell semalam menjadi energi baru terhadap saham-saham teknologi yang sepanjang tahun ini terkena gempuran akibat lonjakan bunga.

Indeks Nasdaq Composite yang menjadi proxy saham-saham teknologi langsung lepas landas. Indeks ini terapresiasi sampai 4,41% dalam sehari. Hampir seluruh saham-saham teknologi di Wall Street mencetakan peningkatan.

Pasar langsung bereaksi atas signal yang diberikan otoritas moneter AS tersebut. Dalam pidatonya di Brookings Institute, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dapat dilakukan mulai Desember tahun ini karena kebijakan yang selama ini diambil dirasa sudah cukup restriktif untuk menjinakkan inflasi.

Yield US Treasury 10 tahun langsung drop dan bergerak mendekati 3,6%. Padahal di bulan November lalu yield masih ada di kisaran 4%. “Wajar jika investor merespons positif pernyataan Jerome Powell karena hal-hal yang masih simpang siur selama ini sudah clear dan guidance-nya jelas” tutur analis MNC Sekuritas Andrew Susilo di Jakarta, hari ini.

Namun kenaikan saham di Wall Street tak serta merta langsung mendongkrak kinerja IHSG pagi ini. Indeks saham acuan lokal tersebut justru tetap terjebak di kisaran 7.000-7.100. Bigcaps seperti BBCA, BBRI dan GOTO menjadi pemberat. Indeks sektoral teknologi pun mengalami pelemahan pada 09.23 WIB.

“IHSG memang cenderung sideways sejak akhir Oktober. Namun fundamental ekonomi Indonesia sebenarnya masih solid. Laba emiten seperti bank juga melonjak. Sementara emiten teknologi juga sudah melakukan berbagai upaya efisiensi untuk menyehatkan bisnisnya” lanjut Andrew.

Hingga 09.25 WIB, saham GOTO terpantau terkena auto reject bawah dengan koreksi 6,62% ke Rp 141/saham. Untuk diketahui, hari ini juga bertepatan dengan dibukanya lock up saham GOTO.

Terkait dengan koreksi yang dialami GOTO, Andrew menyampaikan bahwa saham GOTO sedang diterpa sentimen lock up. Namun sentimen tersebut tidak mencerminkan fundamental GOTO yang semakin diperkuat.

“Sudah saatnya pelaku pasar fokus pada upaya tech stock untuk berbenah dan turnaround termasuk GOTO yang sudah melakukan rasionalisasi budget sehingga ada penghematan hingga triliunan rupiah” kata Andrew.

“The Fed sudah beri guidance ke market secara jelas. Artinya sentimen negatif sudah semuanya ternetralisir. Ini saatnya pelaku pasar untuk kembali berpikir rasional dan melihat fundamental serta strategi para emiten termasuk tech seperti GOTO untuk bisa mencapai profit lebih cepat” pungkasnya.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 8 menit yang lalu

Mustika Ratu Prediksi Penjualan Naik 18%

PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) mengestimasikan pertumbuhan penjualan kosmetik mencapai 18% tahun ini
Macroeconomy 5 jam yang lalu

Indonesia Usung Tiga Prioritas dalam Keketuaan Asean 2023

Recovery–rebuilding, difokuskan pada upaya untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang melanda semua negara.
Market 5 jam yang lalu

Pendapatan Emiten Grup Djarum (TOWR) Melonjak, Laba Naik Tipis-tipis

Sarana Menara Nusantara (TOWR), emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, mencetak pendapatan Rp 11,03 triliun pada 2022.
Finance 5 jam yang lalu

Sinarmas Asset Management Raih Penghargaan Best Mutual Fund 2023

Sinarmas Asset Management meraih penghargaan Best Mutual Fund tahun 2023 dari Infovesta Utama bekerjasama dengan Majalah Investor B-Universe
Business 5 jam yang lalu

Kinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target

optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi
Copyright © 2023 Investor.id