JAKARTA, investor.id - Prospek kinerja PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada tahun depan diperkirakan bakal cerah seiring dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan bijih emas kedua mereka pada awal November 2022.
RHB Sekuritas merasakan sinyal positif tersebut setelah berkunjung ke pabrik emas BRMS di Palu, Sulawesi Tengah.
Dalam riset yang dipublikasikan pada 5 Desember 2022, Analis RHB Sekuritas Fauzan Djamal mengungkapkan, manajemen BRMS optimistis untuk produksi emas tahun 2023 bisa mencapai 31.600 oz dari 5.190 oz yang diperkirakan sepanjang tahun 2022.
Baca juga: Pabrik Emas Kedua Mulai Operasi, Produksi Bumi Minerals (BRMS) Makin Tokcer
“Ini bisa diterjemahkan jadi potensial topline US$ 50 juta (vs FY22F: US$ 11 juta) berdasarkan base-case skenario (asumsi moderat manajemen) US$ 1.700/oz,” jelasnya dalam riset yang dipublikasikan Senin (5/12/2022).
Di sisi lain, kinerja cerah BRMS juga ditopang oleh efisiensi dalam manajemen utang yang turun jadi US$ 64 juta dari US$ 95 juta pada 9 bulan 2022. Net gearing terkininya di 0,03 kali. Disebutkan juga oleh manajemen BRMS bahwa cadangan emas baru telah ditemukan dan akan diumumkan pada Desember.
“Mengingat proyeksi estimasi bottomline yang luar biasa, yang didukung dengan baik oleh hasil operasional sejauh ini, kami yakin saham tersebut masih undervalued dibandingkan dengan peers-nya-regional P/E FY23F target 27 kali (vs BRMS 12 bulan trailing multiple 15 kali P/E),” terang Fauzan.
Fair value (return) ditaksir Rp 240. Adapun pada perdagangan Senin (5/12/2022), saham BRMS dibuka di Rp 186, naik tipis 0,54% dari penutupan Jumat pekan lalu.
Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyatakan mulai mengoperasikan pabrik pengolahan bijih emas kedua pada awal November 2022 berkapasitas 4.000 ton bijih per hari.
Baca juga: BUMI Tuntaskan Private Placement Rp 2,19 T, Berikut Daftar Panjang Pemodalnya
Direktur Bumi Minerals Herwin Hidayat sempat menjelaskan, pembangunan pabrik emas kedua itu selesai pada akhir Oktober 2022 dan mulai beroperasi awal November.
“Kabar baiknya adalah kami baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik emas carbon in leach yang kedua dengan kapasitas 8 kali lebih besar yaitu 4.000 ton bijih per hari di akhir Oktober tahun ini dan baru mulai beroperasi di awal November tahun ini,” ungkap dia dalam paparan publik BRMS, Kamis (10/11/2022).
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS