Selasa, 21 Maret 2023

Aktivitas Pertambangan Lanjut Naik, Tiga Saham Pelayaran Ini Jadi Kinclong

Parluhutan Situmorang
22 Des 2022 | 08:57 WIB
BAGIKAN
Ilustrasi: Penambangan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Ilustrasi: Penambangan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

JAKARTA, Investor.id - Lonjakan harga komoditas sepanjang 2022 telah memicu peningkatan aktivitas pertambangan dengan menaikkan kapasitas produksi, baik perusahaan pertambangan besar maupun perusahaan kecil. Peningkatan tersebut berkorelasi langsung terhadap kenaikan permintaan angkutan hasil pertambangan tersebut.

Dari sisi harga jual, analis BCA Sekuritas Mutiara Nita menyebutkan, batu bara diprediksi tetap solid, meski ekonomi global memasuki resesi. Pengapalan batu bara juga meningkat sejalan dengan permintaan batu bara ke sejumlah pembangkit listrik di dalam negeri.

Selain komoditas batu bara, permintaan pengapalan datang dari komoditas nikel yang didukung oleh masifnya pengembangan industri ini. Berdasarkan data total output pabrik smelter nikel bisa mencapai 5,4 juta ton pada 2023 dan sebanyak 120 juta ton bijih nikel tahun ini.

“Peningkatan output nikel akan berimbas terhadap pertumbuhan permintaan sektor lain yang mendukung pengembangan nikel, seperti kapal yang menjadi armada paling efisien untuk pengangkutan,” tulis Mutiara Nita dalam risetnya.

Lantas, bagaimana dengan kesiapan pengangkutan di dalam negeri? Menurut dia, Indonesia memiliki sebanyak 4.000 unit kapal tongkang dengan daya angkut hanya 40 juta ton tahun 2020. Jumlah armada sempat mengalami penurunan sejalan dengan rendahnya harga komoditas. Namun, kondisi berbeda terjadi sejak 2022.

Diproeksikan, total volume produksi batu bara bisa mencapai 663-694 juta ton pada 2022-2023. Lonjakan angka tersebut tentu akan sulit dipenuhi pengangkutan dalam negeri, karena kapasitas produksi kapal di dalam negeri lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan angkutan itu sendiri.

Kondisi tersebut sempat memicu peningkatan biaya sewa kapal, sehingga berimbas terhadap peningkatan kinerja keuangan emiten terebut.

Berbagai faktor terebut mendorong BCA Sekuritas memberikan pandangan positif terhadap perusahaan pelayaran yang khusus menangani kargo komoditas, seperti PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), dan PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI).

Target harga Saham

Saham

Rekomendasi

Target harga (Rp)

P/E

P/B

2022F

2023F

2022F

2023F

TPMA

Buy

790

6,1

5,5

1

0,8

HATM

Buy

380

19,1

14

3,3

2,8

PSSI

Buy

780

4,7

4,2

1,6

1,5

Sumber: BCA Sekuritas

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 8 menit yang lalu

Anak Haji Isam Jual Saham PGUN Rp 352 M

Sejumlah saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dijual oleh 2 pengendalinya, yakni PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).
International 25 menit yang lalu

Bagaimana US$ 17 Miliar Hilang dari Obligasi ‘CoCo’ Credit Suisse

Penjualan Credit Suisse ke UBS telah memperbaharui perhatian pada obligasi CoCo, sekuritas keamanan hibrida setelah krisis keuangan 2008.
Finance 29 menit yang lalu

Kementerian ATR/BPN Gandeng Bank Mandiri Luncurkan e-PNBP

Kementerian ATR/BPN menggandeng Bank Mandiri meluncurkan e-PNBP melalui Microsite Bank Mandiri untuk layanan informasi pertanahan
Market 33 menit yang lalu

Bitcoin Berpotensi Lanjutkan Momentum Bullish

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, harga Bitcoin terus akan terus melanjutkan momentum bullish.
Business 33 menit yang lalu

Terapkan Konsep TOD, Modern Cilejit Mendapat Apresiasi

Proyek hunian skala kota Modernland Cilejit menempel dengan stasiun Cilejit, Tangerang, Banten
Copyright © 2023 Investor.id