Aktivitas Pertambangan Lanjut Naik, Tiga Saham Pelayaran Ini Jadi Kinclong

JAKARTA, Investor.id - Lonjakan harga komoditas sepanjang 2022 telah memicu peningkatan aktivitas pertambangan dengan menaikkan kapasitas produksi, baik perusahaan pertambangan besar maupun perusahaan kecil. Peningkatan tersebut berkorelasi langsung terhadap kenaikan permintaan angkutan hasil pertambangan tersebut.
Dari sisi harga jual, analis BCA Sekuritas Mutiara Nita menyebutkan, batu bara diprediksi tetap solid, meski ekonomi global memasuki resesi. Pengapalan batu bara juga meningkat sejalan dengan permintaan batu bara ke sejumlah pembangkit listrik di dalam negeri.
Selain komoditas batu bara, permintaan pengapalan datang dari komoditas nikel yang didukung oleh masifnya pengembangan industri ini. Berdasarkan data total output pabrik smelter nikel bisa mencapai 5,4 juta ton pada 2023 dan sebanyak 120 juta ton bijih nikel tahun ini.
“Peningkatan output nikel akan berimbas terhadap pertumbuhan permintaan sektor lain yang mendukung pengembangan nikel, seperti kapal yang menjadi armada paling efisien untuk pengangkutan,” tulis Mutiara Nita dalam risetnya.
Lantas, bagaimana dengan kesiapan pengangkutan di dalam negeri? Menurut dia, Indonesia memiliki sebanyak 4.000 unit kapal tongkang dengan daya angkut hanya 40 juta ton tahun 2020. Jumlah armada sempat mengalami penurunan sejalan dengan rendahnya harga komoditas. Namun, kondisi berbeda terjadi sejak 2022.
Diproeksikan, total volume produksi batu bara bisa mencapai 663-694 juta ton pada 2022-2023. Lonjakan angka tersebut tentu akan sulit dipenuhi pengangkutan dalam negeri, karena kapasitas produksi kapal di dalam negeri lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan angkutan itu sendiri.
Kondisi tersebut sempat memicu peningkatan biaya sewa kapal, sehingga berimbas terhadap peningkatan kinerja keuangan emiten terebut.
Berbagai faktor terebut mendorong BCA Sekuritas memberikan pandangan positif terhadap perusahaan pelayaran yang khusus menangani kargo komoditas, seperti PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), dan PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI).
Target harga Saham
Saham |
Rekomendasi |
Target harga (Rp) |
P/E |
P/B |
||
2022F |
2023F |
2022F |
2023F |
|||
TPMA |
Buy |
790 |
6,1 |
5,5 |
1 |
0,8 |
HATM |
Buy |
380 |
19,1 |
14 |
3,3 |
2,8 |
PSSI |
Buy |
780 |
4,7 |
4,2 |
1,6 |
1,5 |
Sumber: BCA Sekuritas
Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Anak Haji Isam Jual Saham PGUN Rp 352 M
Sejumlah saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dijual oleh 2 pengendalinya, yakni PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).Bagaimana US$ 17 Miliar Hilang dari Obligasi ‘CoCo’ Credit Suisse
Penjualan Credit Suisse ke UBS telah memperbaharui perhatian pada obligasi CoCo, sekuritas keamanan hibrida setelah krisis keuangan 2008.Kementerian ATR/BPN Gandeng Bank Mandiri Luncurkan e-PNBP
Kementerian ATR/BPN menggandeng Bank Mandiri meluncurkan e-PNBP melalui Microsite Bank Mandiri untuk layanan informasi pertanahanBitcoin Berpotensi Lanjutkan Momentum Bullish
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, harga Bitcoin terus akan terus melanjutkan momentum bullish.Terapkan Konsep TOD, Modern Cilejit Mendapat Apresiasi
Proyek hunian skala kota Modernland Cilejit menempel dengan stasiun Cilejit, Tangerang, BantenTag Terpopuler
Terpopuler
