Rabu, 29 Maret 2023

Investor Baru Masuk, Adaro Minerals (ADMR) Targetkan Smelter Alumunium Rampung di 2025

Thresa Sandra Desfika
23 Des 2022 | 10:49 WIB
BAGIKAN
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). (Ilustrasi/Perseroan)
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). (Ilustrasi/Perseroan)

JAKARTA, investor.id - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengumumkan penandatanganan perjanjian pengambilan saham bersyarat antara anak usahanya, yakni PT Kalimantan Alumunium Industry (KAI) dengan Aumay, dan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).

KAI merupakan perusahaan anak ADMR yang akan mengembangkan proyek smelter aluminium dalam tiga tahap pembangunan dengan perkiraan kapasitas total mencapai 1,5 hingga 2 juta ton per tahun. Tahap pertama, yang akan menghasilkan 500.000 ton aluminium, sesuai jadwal diharapkan akan rampung di tahun 2025.

Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat mengatakan, Adaro Minerals melakukan diversifikasi usaha melalui pengembangan proyek perdana di Kaltara ini.

“Melalui KAI, smelter aluminium kami akan menghasilkan komponen utama bagi industri baterai kendaraan listrik dan energi terbarukan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/12/2022).

Selain itu, lanjutnya, melalui proyek ini pihaknya dapat melakukan ekspansi usaha serta diversifikasi pendapatan melalui proyek peningkatan nilai, meningkatkan produksi aluminium Indonesia, serta berkontribusi terhadap upaya Indonesia untuk menjadi pusat industri kendaraan listrik.Dia menyatakan, pembangunan jetty dan infrastruktur pendukung lainnya untuk smelter aluminium ini telah dimulai, dan perseroan memperkirakan bahwa tahap pertama proyek ini akan rampung pada semester pertama tahun 2025 dengan perkiraan waktu pembangunan sekitar 24 bulan.

Secara lebih detail, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) menandatangani perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan Aumay Mining Pte Ltd (Aumay) dan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) pada tanggal 20 Desember 2022. Hasil dari transaksi ini akan digunakan untuk pengembangan smelter aluminium yang akan menjadi proyek perdana di Kaltara.

Tahap pertama dari tiga tahap pengembangan smelter aluminium ini akan menghasilkan 500.000 ton aluminium per tahun saat tanggal operasi komersial (commercial operation date atau COD) diproyeksikan tercapai pada tahun 2025. Setelah ketiga tahap rampung, perseroan melalui KAI akan menghasilkan 1,5-2 juta ton aluminium, dan besar kemungkinan smelter aluminium ini akan menjadi segmen pendapatan terbesar perseroan.

KAI akan menerbitkan 925.748 saham baru dengan nilai Rp925,8 miliar (US$ 59,7 juta) yang akan diambil oleh Aumay dan CITA. Setelah perjanjian ini, kepemilikan KAI adalah sebagai berikut PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) 65% (melalui anak perusahaannya), Aumay 22,5%, dan CITA 12,5%.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 49 menit yang lalu

Ini Keuntungan Memakai Mobil Hybrid saat Mudik Lebaran 

Menjelang Lebaran 2023, berikut keuntungan menggunakan mobil hybrid selama mudik.
Business 53 menit yang lalu

Kadin, ALFI, dan LIP Kolaborasi Program Vokasi & Kompetensi SDM Logistik

Kadin Indonesia merangkul ALFI dan LSP LIP untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan.
Market 1 jam yang lalu

Blibli (BELI) Rugi Rp 5,5 Triliun

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp 5,53 triliun pada 2022.
National 2 jam yang lalu

Mahfud Minta ke DPR: Tolong Dukung RUU Perampasan Aset

Menko Polhukam Mahfud MD meminta DPR agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
National 2 jam yang lalu

Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus

Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.
Copyright © 2023 Investor.id