Usai Akuisisi Fiber Optik, Mitratel (MTEL) Incar Menara Indosat (ISAT)

JAKARTA, investor.id – Setelah menuntaskan akuisisi fiber optik 6.012 km senilai Rp 603 miliar, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berminat untuk mencaplok 1.800 menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Hal ini dilakukan untuk memperkuat posisi Mitratel di industri penyewaan menara telekomunikasi nasional.
“Kami tertarik dengan rencana Indosat menjual menara telekomunikasi. Tetapi, sejauh ini, belum ada pengumuman resmi dari Indosat,” ujar Direktur Investasi dan Sekretaris Perusahaan Mitratel Hendra Purnama kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Hendra menegaskan, perseroan berminat untuk meminang sejumlah menara telekomunikasi yang produktif dan potensial. Selain itu, Mitratel memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk mengakuisisi menara Indosat.
“Kami mengikuti process dari Indosat. Saat ini, kami sudah sampaikan minat ke mereka,” kata Hendra.
Hingga kini, belum ada estimasi nilai penjualan 1.800 menara Indosat. Namun, rencana penjualan aset itu sudah terendus para pelaku pasar.
Dalam laporan riset, BRI Danareksa Sekuritas mencatat, pemenang di industri menara telekomunikasi adalah pihak yang mampu melakukan akuisisi. Saat ini, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) atau SMN memiliki rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 4 kali. Ini membuat ruang perseroan untuk mengakuisisi menara secara terbatas.
“Kami tidak berharap margin EBITDA SMN dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) bisa membaik, karena tenancy ratio mencapai 1,8 kali,” tulis sekuritas itu.
Sementara itu, tenancy ratio Mitratel lebih rendah, hanya 1,44 kali, sehingga potensi kolokasi ke depan masih besar. Selain itu, tambahan 6.000 menara dari Telkomsel sangat atraktif, karena bisa menarik satu atau dua tambahan penyewa.
Di luar itu, BRI Danareksa menilai, neraca Mitratel sangat solid karena rasio utang terhadap EBITDA lebih rendah dibandingkan pesaing. Pada titik ini, emiten berkode saham MTEL tersebut akan menjadi pemenang divestasi 1.800 menara Indosat, yang kabar itu tengah berembus kencang.
Berdasarkan data BRI Danareksa, MTEL kini menjadi pemain menara telekomunikasi terbesar, dengan jumlah menara 35 ribu, diikuti SMN 29.708 dan Tower Bersama 21.553. Sekuritas ini menetapkan rekomendasi buy saham MTEL, TOWR, dan TBIG, dengan target harga masing-masing Rp 1.040, Rp 1.800, dan Rp 2.900.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Intip Cara Lion Air Rawat Pesawat
Lion Air Group memastikan perawatan pesawat udara adalah aspek yang sangat utama.Terkuak Penyebab IHSG Menguat, Salah satunya Soal Perpu Cipta Kerja
Terkuak penyebab IHSG hari ini menguat, salah satunya soal Perpu Cipta Kerja.Jaga Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Kucurkan Dana Perlinsos 2023 Rp 476 T
Pemerintah mengucurkan dana program perlindungan social (perlinsos) 2023 sebesar Rp 476 triliunIni Deretan Saham Cuan Maksimal, Termasuk ARTO
Saat IHSG hari ini parkir di zona hijau, ada deretan saham cuan maksimal, termasuk ARTO.Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Sentimen Risk On di Pasar
Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (29/3) berpotensi menguat di tengah sentimen risk on di pasar.Tag Terpopuler
Terpopuler
