Selasa, 28 Maret 2023

Menggebrak, 10 Saham Unggulan Kasih Untung Besar pada 2022

Jauhari Mahardhika
28 Des 2022 | 21:40 WIB
BAGIKAN
Karyawan melintas di depan logo IDX di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (B-Universe Photo/Uthan AR)
Karyawan melintas di depan logo IDX di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (B-Universe Photo/Uthan AR)

JAKARTA, investor.id – Sepanjang tahun 2022, pasar saham cenderung bergerak sangat volatil. Meski begitu, masih banyak saham unggulan yang justru memberikan untung besar ke pemodal.

Tercatat, sebanyak 10 saham unggulan dalam kelompok indeks LQ45 yang mencetak keuntungan alias cuan sebesar 36,1% hingga 132,8% sepanjang tahun 2022, sampai tanggal 27 Desember.

Baca juga: Saham-saham Paling Cuan 2022, Bikin Orang Jadi Tajir Mendadak!

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tercatat sebagai saham unggulan penghasil keuntungan terbesar tahun ini mencapai 132,8%. Kemudian, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sebesar 132,1% dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sebesar 97,3%.

Selanjutnya, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang juga kasih untung sebesar 83,1%, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sebesar 66,6%, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 52,2%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 41,6%.

Baca juga: Memasuki Tahun 2023, Mandiri Sekuritas Ungkap 10 Saham Pilihan, Ada GOTO

Kemudian, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI sebesar 37,7%, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 36,7%, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 36,1%.

Menggebrak, 10 Saham Unggulan Kasih Untung Besar pada 2022

Kinerja impresif pada saham-saham berkapitalisasi besar dengan fundamental yang kuat itu didominasi oleh saham energi, terutama migas dan batu bara. Hal ini seiring lonjakan harga komoditas tersebut.

Alhasil, indeks saham energi sepanjang tahun 2022 naik 103% atau paling tinggi dibandingkan sektor lainnya.

Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, pergerakan harga batu bara masih akan berada pada tren bullish hingga akhir tahun ini. Bahkan diperkirakan tetap bertahan di atas US$ 400 per ton hingga awal 2023.

Baca juga: Saham Batu Bara Segera Reli, Ini Alasannya

Sentimen penggerak utamanya masih seputar peningkatan permintaan. Terutama, dari negara-negara Eropa karena persiapan stok menghadapi berlangsungnya musim dingin di tengah ketatnya pasokan akibat embargo yang dilakukan pada Rusia.

“Harga batu bara bergerak pada level resistance US$ 425-450 per ton dan support di kisaran harga US$ 375-350 per ton,” ungkap Yoga kepada Investor Daily.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 13 menit yang lalu

Mulai Bayar Utang, Waskita Precast (WSBP) Sehat?

Waskita Beton Precast (WSBP) menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap pertama. WSBP sudah sehat?
Macroeconomy 18 menit yang lalu

Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Asean Akan Bahas Cryptocurrency

Pembahasan cryptocurrency bisa dilakukan secara paralel dengan dengan isu ekonomi digital.
Macroeconomy 28 menit yang lalu

Kerja Sama Budaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-RRT

Hubungan people to people movement akan membuat hubungan Indonesia dan Tiongkok negara berkelanjutan.
Market 33 menit yang lalu

WEHA Balikkan Rugi Jadi Untung Rp 19,9 Miliar

WEHA Transportasi Indonesia (WEHA) mampu membalikkan rugi menjadi untung Rp 19,9 miliar pada 2022.
Macroeconomy 33 menit yang lalu

Kurangi Ketergantungan terhadap Dolar AS, RI Dorong Asean Jalankan LCT

Penggunaan metode local currency transaction (LCT) akan memiliki jangkauan yang lebih luas.
Copyright © 2023 Investor.id