Kamis, 23 Maret 2023

Ternyata, Sinyal ini Bikin IHSG Lolos dari Zona Merah

Indah Handayani
29 Des 2022 | 12:34 WIB
BAGIKAN
Pialang memantau pergerakan saham di sekuritas, Jakarta, belum lama ini. (Investor Daily/David Gita Roza)
Pialang memantau pergerakan saham di sekuritas, Jakarta, belum lama ini. (Investor Daily/David Gita Roza)

JAKARTA, investor.id - IHSG lolos dari zona merah pada penutupan sesi I Kamis (29/12/2022). IHSG ditutup naik tipis 5,23 poin (0,08%) ke level 6.855,75. Ternyata, sinyal ini yang bikin IHSG lolos dari zona merah. Apakah itu?

Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan, sinyal penghentian kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada tahun 2023 mencerminkan kondisi dalam negeri yang memasuki fase endemi.

“Kondisi ini tentunya memberikan harapan akan mendorong mobilitas masyarakat, sehingga ini akan menopang ekonomi,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (29/12/2022).

Pilarmas menmabahkan, IHSG menguat di tengah sentimen eksternal dimana mayoritas bursa regional Asia tertahan di zona merah. Hal ini seiring sikap pasar yang tampaknya masih menimbang dampak positif dan negatif sehubungan kebijakan pemerintah Tiongkok terkait berakhirnya kebijakan zero Covid-19 dan kebijakan pelonggaran aturan karantina untuk wisatawan.

“Pelaku pasar dicemaskan akan kebijakan tersebut saat kasus terinfeksi Covid-19 di Tiongkok masih mengalami kenaikan, sehingga membuat pasar cenderung khawatir berdampak peningkatan kasus baru terinfeksi Covid-19. Hal ini menunjukkan bagaimana sikap pelaku pasar tampaknya berpandangan ini akan mendorong risiko akan tumbuhnya terinfeksi virus Covid-19,” sebut Pilarmas. 

Sementara, pemerintah Amerika Serikat (AS) merespons kebijakan tersebut dimana penumpang udara kedatangan dari Tiongkok untuk menunjukkan tes virus negatif, dan Italia dikabarkan akan menguji kedatangan dari negara Asia dan melaporkan bahwa hampir setengah dari penumpang pada dua penerbangan dari Tiongkok ke Milan dinyatakan positif.

Menurut Pilarmas, kondisi ini tentunya berpotensi mendorong peningkatan kasus baru terinfeksi Covid-19 secara global, yang pada akhirnya akan membawa perlambatan ekonomi global pada tahun depan.

“ACES. Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 482-530. Sedangkan PER; 18,08x dan PBV; 1,52x,” tutup Pilarmas Investindo Sekuritas.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


International 9 menit yang lalu

Wall Street Merosot dengan Kenaikan Suku Bunga Acuan AS

Wall Street jatuh ke zona merah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Fed menaikkan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
Market 14 menit yang lalu

Emas Melonjak Pasca Fed AS Kasih Sinyal Jeda Kenaikan Suku Bunga

Harga emas melonjak pada Rabu (23/3/2023). Pasca Federal Reserve AS mengurangi pendekatan agresifnya untuk mengekang inflasi
International 1 jam yang lalu

Kenaikan Suku Bunga The Fed Sesuai Ekspektasi, tapi Pasar Saham kok Jatuh?

The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% atau sesuai ekspektasi pelaku pasar. Namun, pasar saham jatuh. Mengapa?
Finance 1 jam yang lalu

Dukung Transformasi Digital, Propertree Luncurkan Koperasi Digital

Propertree Group meluncurkan koperasi digital pertama untuk pengembangan properti di Indonesia
Market 2 jam yang lalu

Wall Street Turun Tajam

Wall Street berputar untuk berakhir melemah tajam pada Rabu waktu setempat (22/3/2023).
Copyright © 2023 Investor.id