Golden Energy Mines (GEMS) Incar Produksi Batu Bara 40 Juta Ton

JAKARTA, investor.id - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengincar kenaikan produksi batu bara sebesar 5% tahun ini dibanding 2022 menjadi 39-40 juta ton. Kenaikan produksi batu bara perseroan bakal ditopang pelonggaran pengawasan Covid-19 di Tiongkok.
Direktur Utama Golden Energy Mines, Bonifasius mengungkapkan, target pertumbuhan itu sejalan dengan permintaan batu bara yang masih tinggi. Di sisi lain, pelonggaran yang dilakukan Tiongkok membawa berkah bagi perseroan.
“Selain itu, krisis energi akibat perang Rusia-Ukraina telah mendorong negara-negara maju, khususnya di Eropa, kembali menjadikan batu bara sebagai primadona,” tutur Bonifasius di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Bonifasius optimistis permintaan batu bara tetap bertumbuh meski perekonomian global sedang menghadapi risiko resesi. “Tahun ini kami akan fokus pada pertumbuhan secara organik dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG),” ujar dia.
Diekspor ke Tiongkok
Komposisi penjualan batu bara perseroan tahun ini, menurut Bonifasius, akan cenderung sama dengan tahun silam. Pada 2022, sebagian besar penjualan batu bara Golden Energy diekspor ke Tiongkok, sisanya dijual ke pasar domestik. “Kami juga akan menangkap potensi pasar Asean dan pasar lokal,” tandas dia.
Untuk memuluskan target tersebut, kata Bonifasius, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 25 juta pada 2023. Sebagian besar capex akan digunakan untuk menunjang keperluan infrastruktur dan pendukung produksi.
Hingga kuartal III-2022, Golden Energy Mines membukukan pendapatan dari kontrak pelanggan senilai US$ 2,064 miliar, melesat 95% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 1,057 miliar. Emiten Grup Sinar Mas ini mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 472,87 juta, melonjak 140,6%.
Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/1), saham GEMS ditutup di level Rp 6.800, melemah Rp 50 (0,7%), dengan market cap Rp 40 triliun. Dengan laba bersih Rp 9,6 triliun (annualized 2022), saham GEMS memiliki price to earning ratio (PER) 4,17 kali, return on asset (ROA) 61,50%, dan return on equity (ROE) 111,88%.
Editor: Abdul Aziz (abdul_aziz@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Emiten Ini Gandeng ABC Lithium Garap Baterai Motor Listrik
Entitas Grup MCAS melakukan kerja sama strategis dengan ABC Lithium dalam pengadaan dan perakitan baterai kendaraan listrik.Laba Bersih Jasa Armada (IPCM) Naik 10%
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih sebesar Rp 150,6 miliar pada 2022, meningkat 10% dari tahun laluGoldman Sachs Rombak Kepemimpinan di Grup Pembiayaan EMEA
Goldman Sachs Group Inc. mengubah pembiayaan global, setelah bank Wall Street gabungkan perbankan investasi dan bisnis perdagangannya.Bidik Pertumbuhan Kinerja, Siloam (SILO) Terapkan 4 Pilar Strategis
SILO menerapkan 4 pilar untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan di tengah peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatanIncar Marketing Sales Rp 4,9 Triliun, Lippo Karawaci (LPKR) Andalkan Proyek Properti di Lippo Village
LPKR mengandalkan penjualan properti di Lippo Village untuk membidik marketing sales Rp 4,9 triliun tahun iniTag Terpopuler
Terpopuler
