Senin, 29 Mei 2023

Saham Konsumsi Jadi Primadona Trading 2023

Zsazya Senorita
10 Jan 2023 | 07:00 WIB
BAGIKAN
Pialang memantau pergerakan saham di sebuah sekuritas, Jakarta. Foto ilustrasi:  Investor Daily/David Gita Roza
Pialang memantau pergerakan saham di sebuah sekuritas, Jakarta. Foto ilustrasi: Investor Daily/David Gita Roza

JAKARTA, investor.id - Pada tahun menjelang pemilu, saham-saham dari sektor barang konsumsi primer atau IDX NonCyclical dijagokan kalangan analis. Sektor barang konsumsi tersebut meliputi lima subsektor, antara lain makanan dan minuman, farmasi, kosmetik dan keperluan rumah tangga, hingga peralatan rumah tangga.

Menurut Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza C Suryanata, saham-saham yang berkaitan dengan produk consumer goods bisa jadi pilihan untuk trading tahun ini. Pasalnya, peran ekspor-impor Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi dimungkinkan dapat diganti oleh belanja masyarakat dan belanja pemerintah. 

Hal itu untuk mengantisipasi ancaman resesi global yang mungkin mengganggu kinerja ekspor-impor. “Kebetulan tahun ini mulai kampanye pemilu. Dari sejarahnya kalau ada kampanye, banyak uang beredar. Apalagi calon presidennya orang baru semua, wajar sudah terbiasa kalau nanti banyak bansos beredar,” jelas Liza dalam diskusi secara daring, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Saham Batu Bara Jadi Pemberat IHSG

Bansos dimaksud, dipercaya akan memengaruhi kinerja emiten sektor consumer staples atau fast moving consumer goods (FMCG), seperti telur, beras, mi instan, dan lainnya. Sektor barang-barang konsumsi ini diyakini mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia  di kisaran 5%.

Liza menegaskan, proyeksi tersebut bukan hanya perhitungan dari berbagai lembaga ekonomi di dalam negeri, namun juga lembaga keuangan internasional seperti World Bank. “Mereka meramalkan 2023 lebih favorable untuk emerging market seperti Indonesia. Mereka juga sudah keluar angka presentasinya bahwa GDP kita bisa lebih tinggi dari AS atau Inggris,” sambung dia.

Sektor barang konsumsi ini juga diprediksi bisa menggantikan sektor komoditas bila harga saham-sahamnya turun. Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, pergerakan harga saham di sektor bisnis batu bara mulai memerah. Salah satunya akibat informasi Tiongkok yang mempertimbangkan buka keran impor batu bara dari Australia.

Baca juga: Bayan Resources (BYAN) Pacu Kinerja Anak Usaha

Dengan begitu, untuk saham IDX NonCyclical, Liza merekomendasikan saham UNVR atau PT Unilever Indonesia Tbk. Investor disarankan average up bila harga saham UNVR bisa melewati Rp 4.870 atau Rp 4.900. “Targetnya dia mau menutup gap di sekitar Rp 5.000 dan diharap Rp 5.275-5.300,” sambungnya.

Sebelumnya, Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya juga menilai saham dari sektor barang konsumen primer masih menarik. Sebab, margin keuntungan perusahaan-perusahaan di bidang tersebut masih dapat meningkat dan laba bersihnya diperkirakan tumbuh pada 2023. 

Pertumbuhan kinerja emiten saham di sektor tersebut, lanjut Hariyanto merupakan dampak positif naiknya harga jual daripada kenaikan harga produk agrikultur akibat normalisasi sejak Juli 2022.

Baca juga: Antam (ANTM) Siapkan Dua Anak Usaha Garap Proyek Baterai EV

“Untuk sektornya, kami memiliki sektor consumer non-cyclical dan financial karena masih akan prospektif dan dapat menjadi pilihan tahun depan,” ujar Hariyanto dalam Sage Talk & Market Outlook 2023 beberapa waktu lalu.

Terkait saham pilihan (stock pick) bulanan, dia menambahkan tiga saham baru yaitu tiga perusahaan barang konsumsi primer, yaitu ICBP, INDF, dan MYOR sebagai pengganti DSNG, INTP, dan SMGR.  

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Lifestyle 3 jam yang lalu

Indonesia Akan Salurkan Bantuan Vaksin ke Zimbabwe dan Kenya 

LDKPI sudah menyalurkan bantuan vaksin pentavalen terhadap Nigeria sebanyak 730 ribu dosis vaksin.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Kinerja Ponsel, 4 Barang ini Wajib Dimiliki Pengguna

Setiap ponsel membutuhkan aksesoris tambahan untuk melindungi dan mengoptimalkan kerjanya.
Business 4 jam yang lalu

Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelas Pintar Gelar Aneka Program

Program-program tersebut antara lain rangkaian webinar, pendampingan ke satuan pendidikan binaan
Market 4 jam yang lalu

Eks Dirut Bursa Blak-blakan soal Bumi Minerals (BRMS), Ini Peluang dan Risikonya

Hasan Zein, mantan dirut Bursa Efek Jakarta, mengulas soal potensi kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS). Ini tentu ada peluang dan risiko.
Macroeconomy 4 jam yang lalu

Baparekraf ScaleUp Champions , Program Dukung Industri Kreatif dan Startup Digital

Baparekraf Scale-Up Champions 2023 diharapkan akan menghasilkan Unicorn dan Decacorn baru di Indonesia.
Copyright © 2023 Investor.id