Minggu, 28 Mei 2023

IHSG Memerah Saat Bursa Saham Asia Menguat, Mengapa?

Indah Handayani
11 Jan 2023 | 12:30 WIB
BAGIKAN
Karyawan melintas di depan monitor saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR
Karyawan melintas di depan monitor saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR

JAKARTA, investor.id – IHSG tertahan di area 6.500 pada penutupan sesi I, Rabu (11/1/2023). IHSG ditutup melemah 33,95 poin (0,51%) ke level 6.588,54. IHSG memerah saat bursa saham asia menguat, mengapa?

Pilarmas Investindo Sekurita menilai IHSG tertahan di zona merah karena kekhawatiran pelak pasar bahwa meski The Fed tidak agresif, kenaikan suku bunga acuan AS akan tetap berpotensi ada. Sehingga di prediksi ini adanya ruang Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga acuannya.

“Hal ini tentunya mendorong pelaku pasar lebih wait and see untuk masuk di pasar aset berisiko,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (11/1/2023).

Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan, pasar juga mencermati rilis bank Dunia, dimana memangkas pertumbuhan ekonomi memprediksi pertumbuhan PDB global sebesar 1,7% pada 2023. Sedangkan pada riset 2022 menyebutkan di 2023 ekonomi global akan tumbuh 3%.

“Hal ini menunjukan bahwa ekonomi global akan  mudah mengalami tekanan resesi,” papar Pilarmas Investindo Sekuritas.

Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan, IHSG bergerak melemah sementara  mayoritas bursa regional Asia menguat ditengah pasar menyikapi pernyataan petinggi The Fed Jerome Powell. Dalam sebuah forum yang disponsori bank sentral Swedia, dimana pasar menilai The  Fed untuk menahan diri hal.

“Ini tercermin dan sikap Powel pidatonya dimana mengatakan bahwa kemandirian Fed sangat penting untuk memerangi inflasi,” tambah Pilarmas Investindo Sekuritas.

Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, pernyataan ini cenderung menegaskan bahwa The Fed masih menaikan suku bunga acuannya. Namun demikian, pasar cenderung berspekulasi meskipun masih menaikan suku bunganya namun kebijakan moneter yang tidak agresif.

“ISAT. Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 6.025-6.350. Sedangkan PER; 10,17x dan PBV; 1,68x,” tutup Pilarmas Investindo Sekuritas.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 46 menit yang lalu

Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink

Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agen
Market 2 jam yang lalu

Heboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!

Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hari
Finance 2 jam yang lalu

DMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen

DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.
Business 3 jam yang lalu

Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit

Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.
Finance 4 jam yang lalu

Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias

Upbit kembali buka setoran rupiah
Copyright © 2023 Investor.id