Selasa, 28 Maret 2023

IHSG Menguat Ditopang Sentimen-Sentimen Ini...

Indah Handayani
16 Jan 2023 | 12:54 WIB
BAGIKAN
Investor memotret layar pergerakan saham. (B Universe Photo/David Gita Roza)
Investor memotret layar pergerakan saham. (B Universe Photo/David Gita Roza)

JAKARTA, investor.id – IHSG bergerak datar di  zona hijau pada penutupan sesi I, Senin (16/1/2023). IHSG ditutup menguat 10,66 poin (0,16%) ke level 6.652,49. IHSG menguat ditopang sentimen-sentimen ini.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, mengawali pekan ini, sentimen eksternal dan internal mempengaruhi pergerakan IHSG ke zona hijau. Dari eskternal dimana bursa regional Asia cenderung menguat hal ini seiring sikap pelaku pasar yang masih di topang optimisme Bank Sentral AS –The Fed akan mengurangi agresivitas dalam menaikkan suku bunga ke depan, sehubungan inflasi Amerika Serikat mulai mereda.

“Tingkat inflasi tahunan di AS melambat selama enam bulan berturut-turut menjadi 6,5% pada bulan Desember, sejalan dengan perkiraan pasar,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Senin (16/1/2023).  

Sementara itu, Pilarmas menambahkan, hari ini dimana People's Bank of Tiongkok (PBOC) menyuntikkan total CNY 935 miliar ke dalam sistem perbankan pada hari Senin melalui pengoperasian fasilitas pinjaman jangka menengah dimana kebijakan tersebut untuk menjaga likuiditas yang wajar dan cukup dalam sistem perbankan dan kebijakan keluarnya Tiongkok dari kebijakan nol-Covid memperkuat prospek di negara kedua di dunia.

“Sehingga pasar memadang ini akan mendorong proses pemulihan ekonomi Tiongkok,” tambah Pilarmas Investindo Sekuritas.

Dari internal, Pilarmas menyebutkan, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis hari ini mencatatkan neraca perdangangan  bulan desember 2022 mengalami surplus. Dimana ekspor mencatat US$23,83 miliar tumbuh menjadi 6,58%, sementara impor mengalami penurunan 6,61%. Alhasil, Surplus perdagangan Indonesia secara khusus melonjak menjadi US$ 3,89 miliar pada Desember 2022.

Pilarmas mengatakan, pasar memadang surplus neraca perdagangan di akhir (desember) 2022 menurun dari bulan sebelumnya, namun demikian ini memberikan gambaran bagaimana aktivitas ekonomi dalam negeri masih terjaga.

“BRMS. Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 168-183. Sedangkan PBV; 1,66x,” tutup Pilarmas.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 11 menit yang lalu

Akhiri Penurunan Tiga Hari Beruntun, Harga CPO Rebound    

Harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives rebound pada perdagangan Senin (27/3/2023). Akhiri penurunan tiga hari beruntun.
Market 32 menit yang lalu

Mulai Bayar Utang, Waskita Precast (WSBP) Sehat?

Waskita Beton Precast (WSBP) menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap pertama. WSBP sudah sehat?
Macroeconomy 36 menit yang lalu

Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Asean Akan Bahas Cryptocurrency

Pembahasan cryptocurrency bisa dilakukan secara paralel dengan dengan isu ekonomi digital.
Macroeconomy 46 menit yang lalu

Kerja Sama Budaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-RRT

Hubungan people to people movement akan membuat hubungan Indonesia dan Tiongkok negara berkelanjutan.
Market 51 menit yang lalu

WEHA Balikkan Rugi Jadi Untung Rp 19,9 Miliar

WEHA Transportasi Indonesia (WEHA) mampu membalikkan rugi menjadi untung Rp 19,9 miliar pada 2022.
Copyright © 2023 Investor.id