Saham Batu Bara Bergerak Bervariasi, Apakah masih Ada Peluang Cuan Tahun Ini?

JAKARTA, Investor.id - Saham sektor batu bara masih menunjukkan tren penurunan dalam beberapa hari terakhir atau sepanjang tahun berjalan ini. Penurunan tersebut memicu saham sektor energi terpangkas lebih dari 6%.
Penurunan saham sektor energi, khususnya saham batu bara, menjadi penekan utama indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Januari 2023. Meski demikian, hampir semua saham batu bara masih direkomendasikan beli.
Baca juga: Adaro (ADRO) Umumkan Kurs Konversi, Dividennya Jadi Rp 251,28 per Saham
Berdasarkan data BEI pada Januari 2023, saham batu bara dengan penurunan terdalam dicatatkan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencapai 19,5% menjadi Rp 3.850 menjadi Rp 3.100 hingga penutupan pasar kemarin.
Lalu, bagaimana prospek saham batu bara tahun 2023? Analis Samuel Sekuritas Indonesia Jonathan Guyadi dalam riset terbarunya menyebutkan bahwa dalam jangka menengah, potensi peningkatan produksi batu bara domestik Tiongkok akan menekan permintaan impor. Penurunan impor batu bara juga akan dipengaruhi panasnya tensi geopolitik dan berlanjutnya fenomena La Nina.
Berdasarkan analis sensitivitas Samuel Sekuritas bahwa setiap penurunan harga batu bara Newcastle sebesar 5% akan mengakibatkan penurunan rata-rata pendapatan emiten batu bara di bawah sebesar 4,2% dan rata-
rata laba bersih sebesar 8,5% pada 2023 dan 9% pada 2024.
Baca juga: Saham Batu Bara Jadi Pemberat IHSG
Hal ini mendorong Samuel Sekuritas memberikan peringkat netral saham emiten batu bara. Sedangkan top pick masih dipegang saham ADRO yang direkomendasikan beli dengan target harga Rp 4.100 per saham. Hal ini didukung diversifikasi bisnis perseroan yang dapat memberikan fleksibilitas pembiayaan dalam jangka panjang.
Baca juga: Saham Batu Bara Kembali Panas, Siapa Yang Paling Membara?
Samuel Sekuritas juga mempertahankan beli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan target harga Rp 230, mengingat adanya potensi penurunan biaya bunga sebesar US$ 130 juta per tahun setelah pelunasan mayoritas utang melalui NPR pada kuartal IV-2022.
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga direkomendasikan beli dengan target harga masing-masing Rp 38.000 dan Rp 3.700.
Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Ini Keuntungan Memakai Mobil Hybrid saat Mudik Lebaran
Menjelang Lebaran 2023, berikut keuntungan menggunakan mobil hybrid selama mudik.Kadin, ALFI, dan LIP Kolaborasi Program Vokasi & Kompetensi SDM Logistik
Kadin Indonesia merangkul ALFI dan LSP LIP untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan.Blibli (BELI) Rugi Rp 5,5 Triliun
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli membukukan rugi tahun berjalan Rp 5,53 triliun pada 2022.Mahfud Minta ke DPR: Tolong Dukung RUU Perampasan Aset
Menko Polhukam Mahfud MD meminta DPR agar mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.Mahfud MD: DPR Aneh, Kadang Marah-marah, Ternyata Makelar Kasus
Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite TPPU Mahfud MD menyindir anggota DPR yang sering berlaku aneh.Tag Terpopuler
Terpopuler
