Minggu, 28 Mei 2023

Saham GOTO Mulai Jadi Primadona?

Jauhari Mahardhika
17 Jan 2023 | 20:24 WIB
BAGIKAN
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). (Foto ilustrasi: Perseroan)
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). (Foto ilustrasi: Perseroan)

JAKARTA, investor.id – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memulai tahun 2023 dengan gebrakan. Sepanjang tahun berjalan ini, harga saham GOTO sudah melesat 25,3% ke level Rp 114 hingga perdagangan Selasa (17/1/2023).

GOTO pun menjadi penggerak (mover) utama indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Januari ini. GOTO berkontribusi 43,7 poin terhadap IHSG atau paling banyak dibandingkan saham lain, dan turut menahan kejatuhan IHSG akibat tekanan jual investor asing.

Alhasil, GOTO akhirnya kembali masuk barisan 10 emiten dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga Selasa (17/1), nilai market cap GOTO mencapai Rp 135 triliun atau di peringkat 10.

Sejumlah perusahaan sekuritas asing juga mulai kembali meriset saham induk Gojek dan Tokopedia ini. Deutsche Bank dalam risetnya merekomendasikan buy GOTO dengan target harga Rp 172. Bahkan CGS-CIMB memprediksi GOTO masuk dua indeks saham global, yakni MSCI Small Caps dan FTSE pada tahun ini.

Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan kenaikan harga saham GOTO sebagai bentuk adanya rotasi sektoral. Saham-saham teknologi yang tahun lalu tertekan, kini diburu pelaku pasar lantaran harganya sangat murah. Katalis positif lain yang juga membuat harga saham GOTO naik adalah rebound indeks teknologi global.

“Saat ini, pelaku pasar melihat inflasi di AS sudah terus melandai. The Fed memang masih menaikkan suku bunga acuan, tapi tidak akan seagresif dulu dan mulai ada ekspektasi akhir siklus pengetatan moneter sudah dekat, sehingga jadi sentimen positif untuk saham teknologi seperti GOTO” jelas Herditya.

Belum lama ini, harga saham GOTO tertekan hebat, bahkan sampai mengalami auto reject bawah (ARB) beruntun ketika periode lock up saham berakhir awal Desember lalu. Namun, pada awal tahun ini, tekanan jual mulai mereda.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Finance 17 menit yang lalu

Pinang Dana Talangan Kini Bisa Diakses Semua Agen BRILink

Produk pinjaman digital Bank Raya, Pinang Dana Talangan kini bisa diakses oleh semua Agen BRILink. Hal ini untuk mendukung usaha para agen
Market 1 jam yang lalu

Heboh, Meme Coin PEPE Naik Drastis!

Pasar kripto dihebohkan dengan kripto baru bergambar katak hijau bernama PEPE Coin (PEPE). Kripto ini naik drastis dalam 30 hari
Finance 2 jam yang lalu

DMS Bank Dilirik Pemodal asal Shenzhen

DMS Bank fokus melengkapi segala persyaratan untuk pengajuan perizinan dari sebuah bank umum syariah.
Business 2 jam yang lalu

Harga Gas Naik, Industri Keramik Makin Menjerit

Kenaikan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari US$ 6/mmbtu menjadi US$ 6,3-6,5/mmbtu semakin menekan industri keramik.
Finance 3 jam yang lalu

Upbit Kembali Buka Setoran Rupiah,Pengguna Antusias

Upbit kembali buka setoran rupiah
Copyright © 2023 Investor.id