Sabtu, 25 Maret 2023

Petrosea (PTRO) Tingkatkan Belanja Modal Jadi Rp 2,7 Triliun

Ghafur Fadillah
18 Jan 2023 | 05:02 WIB
BAGIKAN
PT Petrosea Tbk (PTRO). (Foto: Perseroan)
PT Petrosea Tbk (PTRO). (Foto: Perseroan)

JAKARTA, investor.id – PT Petrosea Tbk (PTRO) berencana ekspansi dan diversifikasi bisnis tahun ini, dengan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 178 juta atau setara Rp 2,7 triliun. Capex tersebut naik 30% dari anggaran tahun 2022 yang sebesar US$ 137 juta.

Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan mengatakan, dana capex akan digunakan untuk meneruskan ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi sebagai pilar kunci perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.

“Petrosea mencadangkan anggaran belanja tahun 2023 yang naik sekitar 30% dari tahun sebelumnya,” jelas Romi dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).

Adapun salah satu realisasi diversifikasi perseroan yakni dengan memperoleh kontrak dari PT Santana Rekso Nindhana untuk jasa EPCM di proyek tailing management di tambang emas yang dimiliki oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pada Juli 2022. Nilai kontraknya Rp 3,6 triliun selama lima tahun termasuk pembangunan infrastruktur.

Ke depan, Petrosea berkomitmen untuk terus menjalankan diversifikasi dan ekspansi usaha ke sektor mineral lain, termasuk melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) secara berkelanjutan. Selain itu, strategi jangka panjang emiten berkode saham PTRO ini adalah melakukan repositioning dari sebelumnya kontraktor tambang menjadi pemilik tambang.

Lebih lanjut, Romi mengungkapkan, menghadapi tahun 2023, PTRO akan mempercepat berbagai inisiatif change management sebagai wujud implementasi operational excellence dan continuous improvement di seluruh area operasional perusahaan.

Dalam menjalankan usahanya, PTRO berkomitmen penuh untuk memprioritaskan pelaksanaan tata pengelolaan yang baik (GCG), serta aspek Environmental, Social & Governance (ESG). “Serta prinsip keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan,” ujarnya.

Sementara itu, sepanjang 2022, PTRO berhasil mengantongi total nilai kontrak sebesar US$ 1,6 miliar atau setara Rp 24,8 triliun. Pada periode yang sama, perseroan juga berhasil mencatatkan nilai kapitalisasi pasar (market cap) tertinggi sebesar Rp 4,38 triliun.

Harga saham PTRO berhasil melejit sejak diakuisisi PT Caraka Reksa Optima. Harga saham kontraktor pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi serta jasa minyak dan gas bumi tersebut kini mencapai Rp 4.470, naik 109% sepanjang 2022.

Ketika dibeli Caraka dari PT Indika Energy (INDY) senilai total Rp 2,19 triliun pada Juli 2022, harga saham PTRO Rp 3.117. Saat ini, Caraka menguasai 89,8% saham PTRO dan 10,2% dimiliki publik.

Konsorsium Caraka Reksa Optima dipimpin H. Romo Nitiyudo Wachjo, seorang pemilik tambang emas terbesar di Indonesia yang menggunakan bendera PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PTRO pada 2 September 2022, sejumlah tokoh seperti mantan Kapolri Jend Pol (Purn) Sutanto dan mantan Wakil Jaksa Agung Setia Untung dipercaya untuk duduk di jajaran komisaris. Adapun Djauhar Maulidi, presiden direktur PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), perusahaan yang dimiliki pengusaha nasional Happy Hapsoro alias Hapsoro Sukmonohadi, juga masuk jajaran komisaris PTRO.

Terkait Happy Hapsoro, informasi yang beredar menyebutkan bahwa sosok suami Ketua DPR Puan Maharani inilah yang menjadi kunci emas di balik kinerja positif saham PTRO belakangan ini. Happy juga dikabarkan hadir dalam RUPSLB PTRO 2 September 2022.

Kiprah Happy Hapsoro di PTRO melalui RAJA dan Caraka membuat namanya semakin berkibar. Sepanjang tahun 2022, Happy Hapsoro sangat aktif melakukan aksi korporasi khususnya mengakuisisi perusahaan publik di lantai bursa.

Beberapa perusahaan publik sudah masuk dalam portofolio Happy Hapsoro, baik secara pribadi maupun melalui perusahaan investasi yang dimilikinya, adalah PT Basis Utama Prima (Basis Investments), Rukun Raharja, PT Sanurhasta Mitra (MINA), PT Singaraja Putra Tbk (SINI), PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), dan PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT).

Tak hanya itu, sepak terjang Happy Hapsoro dengan Basis Investments pun dikaitkan dengan IPO PT Cakra Buana Resources Tbk (CBRE) dan investasi pengembangan PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) yang sedang gencar melakukan inisiatif ESG.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 14 menit yang lalu

Bantuan Operasional Pendidikan Dini Islam Rp381 Miliar Bakal Cair

Pencairan BOP RA tahap I. akan diperuntukkan bagi 28.841 RA seluruh Indonesia.
Lifestyle 47 menit yang lalu

Ajinomoto Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup di Adeging Pura Mangkunegaran 2023

PT Ajinomoto Indonesia mengajak masyarakat untuk bisa menerapkan pola hidup sehat di Adeging Pura Mangkunegaraan 2023
Business 1 jam yang lalu

Senangnya Pedagang Tanah Abang, Omzet Melesat 80% Setelah PPKM Dicabut

Memasuki hari ketiga di bulan Ramadan, kondisi Pasar Tanah Abang sudah kembali dibanjiri pengunjung.
Market 1 jam yang lalu

Tembus Rp 25,43 T, Emisi Obligasi dan Sukuk Terus Bergeliat di 2023

BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp 25,43 triliun.
National 2 jam yang lalu

Provinsi Jawa Barat Waspadai Penyebaran Polio

Dari sampel yang dikirim pada 14 Maret 2023, Dinkes Jabar dan Dinkes Purwakarta mendapat laporan hasilnya positif virus polio tipe 2 VDVP.
Copyright © 2023 Investor.id