JAKARTA, investor.id - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil rights issue melalui penawaran umum terbatas II per 31 Desember 2022.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, tanggal efektif rights issue pada 2 Desember 2022. Di mana jumlah hasil penawaran umum sebanyak Rp 7,79 triliun dan setelah dikurangi biaya penawaran umum menjadi Rp 7,77 triliun.

“Kami sampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas II PT Garuda Indonesia Tbk,” papar Irfan dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (18/1/2023).

Rencana penggunaan dana menurut propektus adalah Rp 4,5 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dan Rp 3,29 triliun untuk operational expenditure (opex).

Capex terdiri untuk maintenance & restoration Rp 3,6 triliun dan pemenuhan maintenance reserve Rp 900 miliar. Sedangkan opex untuk bahan bakar Rp 1,73 triliun, biaya sewa pesawat Rp 900 miliar, biaya restrukturisasi perseroan Rp 370 miliar, dan modal kerja lainnya Rp 298,47 miliar.

Sedangkan realisasi penggunaan per 31 Desember 2022 adalah untuk capex Rp 630,8 miliar (maintenance & restoration) dan opex total Rp 632,75 miliar (biaya sewa pesawat Rp 117,42 miliar; biaya restrukturisasi perseroan Rp 370 miliar; dan modal kerja lainnya Rp 145,32 miliar). Sehingga sisa dana hasil penawaran umum sejumlah Rp 6,53 triliun.

Sebelumnya, sejumlah tahapan fundamental perampungan proses restrukturisasi Garuda telah dilakukan, di antaranya melalui penerbitan saham baru dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 39.788.136.675 lembar saham atau senilai Rp 7,79 triliun meliputan realisasi PMN Rp 7,5 triliun serta partisipasi pemegang saham lainnya.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS