Sabtu, 25 Maret 2023

Rupiah Menguat Seiring Melemahnya Data Ekonomi AS

Grace El Dora
20 Jan 2023 | 17:54 WIB
BAGIKAN
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta pada 22 November 2022. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww)
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta pada 22 November 2022. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww)

JAKARTA, investor.id – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (20/1) sore, ditutup menguat seiring melemahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Rupiah ditutup naik 29 poin atau 0,19% ke posisi Rp 15.075 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.104 per dolar AS.

“Dengan melemahnya data ekonomi AS yang dirilis pekan ini, yang memicu ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih longgar, rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra, Jumat.

Baca juga: BI: Awal Tahun Rupiah Terapresiasi 3,18%

Ariston menuturkan data survei aktivitas manufaktur di area Philadelphia, AS untuk Januari 2023 menunjukkan penurunan. Sebelumnya data survei aktivitas manufaktur di wilayah New York untuk bulan yang sama juga menunjukkan penurunan.

Data penjualan ritel AS pada Desember 2022 menunjukkan pertumbuhan negatif dibandingkan November 2022. Data inflasi produsen AS pada Desember memperlihatkan kenaikan yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah hari ini adalah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% yang diumumkan pada Kamis (19/1).

BI turut membantu menjaga kekuatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dengan memperlebar spread suku bunga acuannya terhadap suku bunga acuan Federal Reserve (Fed).

Bank sentral itu meyakini kenaikan BI7DRR sebesar 225 bps secara akumulatif sejak Agustus 2022 hingga menjadi 5,75% saat ini sudah memadai, untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3% plus minus 1% pada semester I-2023.

Kenaikan suku bunga acuan tersebut juga ditujukan untuk mendorong inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) kembali ke dalam sasaran 3% plus minus 1% pada semester II-2023.

Hal senada juga disampaikan Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama. Menurutnya, kenaikan suku bunga acuan BI yang sebesar 25 bps menunjukkan BI cukup percaya diri bahwa kenaikan suku bunga AS berpeluang untuk melambat sehingga suku bunga BI tidak perlu naik secara drastis.

“Sentimen utama yang menjadi penggerak rupiah hari ini adalah kebijakan suku bunga BI yang kemarin diumumkan naik 25 bps,” ujarnya.

Baca juga: Emas Menguat Didorong Pelemahan Dolar AS dan Arus Masuk Safe Haven

Ancaman bagi pergerakan rupiah ke depan adalah jika Fed melanjutkan kenaikan suku bunga seperti yang diprediksi, kata dia, walaupun dengan besaran basis poin yang lebih kecil dari sebelumnya.

Jika suku bunga bank sentral AS naik, maka selisih nilai suku bunga rupiah dan dolar AS akan semakin kecil sehingga berpotensi memberikan tekanan terhadap rupiah.

Sementara itu, Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menuturkan sentimen yang menjadi penggerak penguatan rupiah hari ini adalah pasar yang masih cukup kondusif.

Ia mengatakan ada ekspektasi positif pasar bahwa ekonomi Indonesia masih akan tumbuh positif di tengah kekhawatiran terjadinya resesi global dan ekspektasi Fed akan mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 15.123 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.075 per dolar AS hingga Rp 15.104 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp 15.121 per dolar AS, dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 15.113 per dolar AS.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 12 menit yang lalu

Sandiaga Bakal Nilai Langsung 75 Desa Wisata

Kegiatan visitasi sendiri juga menjadi ajang promosi bagi 75 besar desa wisata ADWI untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan perekonomian.
Business 25 menit yang lalu

ALVA Ajak Masyarakat Ikut Test Ride Sambil Mendukung Tumbuh Kembang Anak

ALVA menjadikan kegiatan test ride sebagai wadah bagi masyarakat untuk berdonasi, di mana donasinya akan disalurkan ke Yayasan Sahabat Anak.
National 30 menit yang lalu

AHY: Keputusan Cawapres ada di Tangan Anies

AHY mengaku telah mempercayakan keputusan akhir penentuan cawapres kepada Anies.
National 37 menit yang lalu

Buka Bersama Nasdem dan Tokoh, JK Sebut Tak Ada Pembicaraan Politik

AHY mengatakan acara bukber DPP Nasdem merupakan silaturahmi dan temu kangen antara tokoh politik yang hadir.
National 42 menit yang lalu

2 Aparat Tewas Diserang KKB Saat Amankan Salat Tarawih di Puncak Jaya

Paskapenyerangan situasi di Kabupaten Puncak Jaya dilaporkan siaga satu, seluruh aparat waspada dan mengantisipasi serangan susulan.
Copyright © 2023 Investor.id