Optimisme dan Harapan CEO di Tahun Kelinci
21 Jan 2023 | 15:02 WIB

JAKARTA, investor.id – Para Chief Executive Officer (CEO) perusahaan dan sejumlah tokoh memandang bahwa Tahun Baru Imlek merupakan momen untuk berbagi kebahagiaan serta menebarkan optimisme lewat inovasi dan strategi baru.
Tahun 2023 yang merupakan shio Kelinci Air merupakan tahun harapan dan bangsa Indonesia diyakini sukses melewati tahun yang diramal suram ini dengan kedamaian.
Demikian pandangan para CEO dan sejumlah tokoh tentang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Minggu 22 Januari. Tahun Baru Imlek merupakan momen berharga bagi masyarakat Tionghoa di seantero dunia. Tahun 2023 ini merupakan Tahun Kelinci Air. Kelinci melambangkan umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA Jahja Setiaatmadja yakin bahwa Indonesia tidak akan mengalami resesi di Tahun Kelinci. Bahkan dia melihat Indonesia akan terus berkembang dan kemakmuran bisa dipertahankan.
Jahja mengibaratkan Indonesia sebagai kelinci di kebun binatang yang gemuk dan terawat. Sedangkan banyak negara sebagai kelinci hutan yang bisa kelaparan. “Jadi, sama-sama kelinci, tapi lingkungannya berbeda,” kata dia kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Di lain pihak, Direktur Utama PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) Ridwan Goh mengatakan, Tahun Baru Imlek merupakan momen berkumpul dengan keluarga untuk saling berbagi kebahagiaan dan harapan baru. Dia berharap, di Tahun Kelinci Air ini, Indonesia dapat tetap stabil saat kondisi global bergejolak dan tidak pasti. “Kami berharap perusahaan makin bertumbuh dan memberikan nilai tambah kepada para stakeholders,” ujar dia.
Ridwan tidak setuju bila 2023 disebut sebagai tahun suram. Di mata dia, setiap tahun adalah tahun harapan asalkan mau bekerja sama, berusaha, dan melakukan yang terbaik. “Kuncinya semua tergantung bagaimana manusia memanfaatkan peluang dan menghadapi masalah yang muncul. Semua pasti ada jalan keluarnya, habis gelap terbitlah terang,” tegasnya.

Secara terpisah, Ketua Intellectual Business Community Bayu Prawira Hie menyatakan, Tahun Baru Imlek adalah hari raya yang dirayakan oleh keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Dia menilai perayaan ini adalah perayaan tradisional keluarga untuk tetap mengingat nilai-nilai luhur etnis Tionghoa yang hormat kepada orang tua, gigih, dan rajin menabung, yang saat ini terkikis oleh budaya Barat.
“Nilai-nilai ini sangat sejalan dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang menyatukan seluruh bangsa Indonesia tanpa memandang etnis dan keturunan,” tuturnya.
Dia berharap semua orang bisa membangun kembali sosialisasi yang sempat terkekang pada saat pandemi Covid-19, sehingga menjadi lebih optimistis dalam segala sesuatu. Bayu pun berharap di Tahun Kelinci ini lebih banyak memberi kontribusi dalam transformasi digital yang membawa kebahagiaan bagi masyarakat.
“Hidup ini selalu ada siang dan malam, suatu hal yang telah kita lalui sejak kehidupan dimulai. Kita bisa melihat malam sebagai awal dari matahari terbit. Demikian pula ketika ekonomi resesi, itu adalah awal dari melejitnya pertumbuhan ekonomi ketika saat itu telah berlalu. Tidak ada badai yang tidak akan berlalu.
Kebahagiaan bukan melulu masalah ekonomi. Yang paling fundamental adalah rasa damai dan bersyukur dalam segala situasi,” kata Bayu.

Membangun Ide Baru
Bagi Direktur PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) Rudy Sutiono, Imlek merupakan sukacita menyambut tahun baru dan momen untuk berbagi dengan keluarga dekat maupun orang sekitar. Ia berharap, Indonesia dapat melalui tahun ini dengan baik dan penuh kedamaian.
“Saling menghormati dan bertoleransi karena kita adalah satu keluarga yang saling mendukung khususnya buat mereka yang membutuhkan uluran tangan,” ujar Rudy.
Mantan auditor tersebut percaya, Tahun Kelinci merupakan tahun harapan, asalkan semua berpikir positif dan hidup jujur serta berbelas kasih. “Jangan pesimis dan berpikir negatif tentang ancaman resesi maupun pelemahan ekonomi global,” tegasnya.
Sementara itu, Imlek bagi Direktur PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) Tondy Suwanto diyakini membawa harapan dan kebahagiaan, sekaligus untuk intropeksi diri atas segala yang dilalui untuk pencapaian yang lebih baik.
Tahun ini, Tondy mengharapkan kestabilan politik, sosial, hukum, keamanan, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik. Dia berharap volatilitas dan ketidakpastian ekonomi global menyadarkan semua pemimpin dunia bahwa situasi kontraksi tidak membawa keuntungan bagi siapapun. “Namun saya percaya semua ada jalan keluarnya. Tahun baru membawa optimisme dan harapan baru,” tandasnya.
Pandangan optimistis juga datang dari Founder PT Terang Bagi Bangsa (Titipku) Ong Tek Tjan. Menurut dia, makna tahun baru adalah waktu untuk bersyukur bahwa apapun yang terjadi pada tahun sebelumnya, semua masih diberikan kesempatan untuk bisa menjadi bagian dari sebuah tahun yang baru.
“Tahun baru membuat kita menjadi lebih bersemangat, membangun ide-ide baru, serta melupakan dan memperbaiki kesalahan di masa lalu,” jelas dia.
Ong menjelaskan, di Tahun Kelinci Air ini bangsa Indonesia akan terus semakin maju menjadi bangsa yang besar, kuat, dengan semangat persatuan yang hebat untuk melangkah menuju cita-cita para pendiri bangsa kita.
“Bagi saya pribadi, Tahun Kelinci Air menjadi tahun pembuktian yang penuh terobosan, semangat, dan kasih persaudaraan. Saya percaya bahwa pada dasarnya semua orang lebih menyukai kedamaian dan keharmonisan,” jelas dia.
Dengan demikian, Tahun Kelinci Air bisa menjadi makna bagi dunia untuk saling membuka komunikasi dan mendahulukan kepentingan pedamaian dan kesejahteraan bersama. Tahun Kelinci Air juga bisa menjadi tahun yang membalikkan keadaan dari prediksi global yang pesimistis menjadi tahun awal kebangkitan pemulihan global, di mana terjadi perubahan drastis dari berbagai pihak sehingga jalan buntu yang terjadi di Tahun Harimau melihat adanya cahaya terang di Tahun Kelinci Air.
“Saya setuju bahwa tahun 2023 menjadi tahun harapan. Setelah melalui masa-masa yang sulit sejak pandemi Covid-19, maka tahun 2023 bisa menjadi tahun yang membuka perspektif kita bahwa selalu ada jalan keluar atas situasi yang terjadi. Sebab, setiap kita memiliki anugerah khas untuk membawa kebaikan kepada keluarga, masyarakat, bangsa dan dunia. Kita pada hakikatnya dilahirkan untuk saling mendukung dan membantu, sehingga Tahun Kelinci Air bisa menjadi tahun yang membalikan prediksi kekhawatiran menjadi solusi kebaikan,” jelas Ong.
Keberanian Berinvestasi
Di sisi lain, ekonom Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, tahun 2023 yang juga Tahun Kelinci Air menjadi tahun harapan, setelah 2022 adalah tahun ujian yang mencerahkan bagi banyak investor pemula yang mengalami kerugian.

Dia berharap investor pemula tidak trauma. Ada perubahan fundamental lingkungan eksternal dengan berakhirnya era likuiditas murah, buruh murah, dan energi mula. Sebelumnya, investor hanya mempertimbangkan return, return dan return, sehingga melalui pandemi, perang, dan pengetatan the Fed, investor diingatkan faktor risiko.
“Yang relatif beruntung tahun lalu adalah investor yang mampu menahan godaan FOMO (fear of missing out) dengan tidak berinvestasi pada aset yang overvalued. Ke depan, cuan tergantung pada keberanian berinvestasi pada aset yang diyakini sangat overvalued. Jelas ini butuh kesabaran menyikapi volatility demi meraih future prosperity,” jelas Budi.
Sedangkan CEO PT Federal International Finance (FIF Group) Margono Tanuwijaya berharap di tahun Kelinci Air ini situasi semakin membaik supaya masyarakat bisa hidup lebih sehat. Sementara dari sisi perekonomian diharapkan muncul suatu peluang, meskipun banyak yang meramal bahwa tahun ini akan sangat berat dan menantang.
"Di momen Tahun Baru Imlek ini kita berharap yang dikatakan berat itu tidak terjadi. Secara perekonomian pun, terutama market sepeda motor itu lebih baik. Jadi secara kesehatan, kesejahteraan, dan pertumbuhan perusahaan itu semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Margono.
Margono meyakini, selalu ada titik cerah yang dirindukan bahkan ketika kita dihadapkan dalam masa yang suram. "Di beberapa hal situasi buruk, tapi keyakinan saya adalah setiap tantangan pasti akan ada peluang. Saya juga punya keyakinan tahun ini pasti akan lebih baik. Ini juga menyikapi Imlek sebagai tahun baru, maka kita harus lebih baik dan bisa menemukan inovasi maupun strategi baru," ungkap Margono.
Baca Juga:
Jelang Imlek, Warga Weleri dari Berbagai Agama Ikut Membantu Membersihkan Klenteng Tri DharmaBagi CEO Satellite of Glow, Yoda Nova, Tahun Baru Imlek menjadi momen untuk mengucap syukur karena diberi kesempatan oleh Tuhan untuk belajar banyak hal dalam satu tahun kebelakang dan bisa bertahan melaluinya. “Sekaligus momentum untuk membuat rencana dan tujuan yang baru yang akan dicapai dengan sukacita dan iman pengharapan,” kata dia.
Yoda menyebut, mungkin ada badai di 2023. “Tapi, jadilah pribadi yang punya karakter pantang menyerah, berpikir kreatif, jalankan talenta yang Tuhan sudah berikan. Meski tahun ini digambarkan suram, yang paling penting adalah mindset. Tetaplah berpikir optimis bahwa tahun 2023 adalah tahun yang memberikan inspirasi dan pengharapan,” ujarnya.
Sementara itu, CEO PT Nose Herbalindo, Kim Ho mengharapkan Tahun Kelinci ini lebih baik dari sebelumnya. Dia optimistis ekonomi Indonesia bisa lebih berkembang. Dengan keyakinan itu, Kim berharap bisa melakukan ekspansi dan mendirikan pabrik baru untuk perusahaan maklon kosmetiknya. (pri/nid/hg)
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25%
CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun iniMahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu
Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.Hindari Kemacetan, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari
Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hari.Kepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu
Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAKDi DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun
Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.Tag Terpopuler
Terpopuler
