Selasa, 28 Maret 2023

Permintaan Baja dan Besi Bakal Tinggi, Cermati Dua Saham Jagoannya

Indah Handayani
22 Jan 2023 | 16:00 WIB
BAGIKAN
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk  meluncurkan produk hilir baja ringan terbaru yaitu Floordeck (Bondek). Foto: IST
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk meluncurkan produk hilir baja ringan terbaru yaitu Floordeck (Bondek). Foto: IST

JAKARTA, investor.id - Financial Expert Ajaib Sekuritas Asia Chisty Maryani menjelaskan permintaan baja dan besi bakal tinggi pada tahun ini. Untuk itu, cermati dua saham jagoan di sektor ini.

Chisty menjelaskan, prospek kinerja bisnis baja dan besi pada tahun 2023 ini masih berpotensi tumbuh positif seiring kenaikan permintaan besi dan baja dalam negeri yang masih tinggi. Permintaan besi dan baja berpotensi mengalami kenaikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian pulih, sesuai dari proyeksi Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) yang memproyeksikan konsumsi baja nasional berpeluang tumbuh hingga 6% menjadi 17,3 juta ton pada tahun 2023.

“Ekonomi Nasional yang tumbuh 5,72% year on year (yoy) pada kuartal III-2022 salah satunya juga didukung oleh kontribusi ekspor industri besi dan baja yang cukup kuat,” tulis Chisty dalam risetnya, baru-baru ini.

Menurut Chisty, katalis positif untuk emiten besi baja terdiri dari proyek infrastruktur dari nasional ataupun swasta salah satunya yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dimana proyek ibu kota baru tersebut diproyeksikan membutuhkan baja sebesar 9,3 juta MT pada tahap 1 dan 2. ada pula proyek kendaraan listrik dimana saat ini salah satu fokus pemerintah adalah penggunaan kendaraan listrik.

Selain itu, lanjut dia, pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan, jembatan, Pelabuhan, bandara hingga pada sektor energi seperti pembangkit listrik, kilang minyak dan gas bumi. Belum lagi, konstruksi lainnya seperti pembangunan perumahan, apartemen, dan bangunan lainnya. Ditambah, kebijakan pemerintah Indonesia mengenai Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) 10,5% - 12,5% terhadap baja impor turut berdampak terhadap kenaikan konsumsi baja dalam negeri di masa datang.

“Sementara, tantangan yang menjadi katalis negatif untuk besi baja berasal dari penurunan permintaan global seiring dengan dampak perlambatan ekonomi global yang telah diprediksi sejak awal tahun 2023,” tambahnya.

Chisty merekomendasikan dua saham jagoan yang bisa dicermati dari sektor ini. Pertama, saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menarik dicermati, secara jangka pendek berpeluang mengalami penguatan karena indicator momentum MACD bar histogram sudah bergerak pada area positif, KRAS berpeluang tumbuh menuju resistance terdekat pada level 312. Selain dari potensi penguatan secara teknikal, kinerja KRAS sepanjang kuartal III-2022 juga mampu mencatat peningkatan laba bersih yang tumbuh 134% yoy mencapai US$80,3 juta. 

Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan yang tumbuh 14,5% yoy mencapai US$ 1,8 miliar. Peningkatan EBITDA KRAS mencapai 98% yoy senilai US$ 116 juta. “Saat ini KRAS memiliki fundamental yang cukup solid dan berpeluang terus mencatat pertumbuhan kinerja seiring dengan kenaikan permintaan besi baja dalam negeri,” jelas Chisty.

Kedua, Chisty merekomendasikan saham PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) menjadi pilihan emiten besi baja lainnya dengan potensi kenaikan dalam jangka waktu dekat secara teknikal dimana stochastic bergerak di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif, GGRP juga terpantau bergerak di atas MA-5. Berpotensi menguat menuju resistance selanjutnya di level 520. Kinerja GGRP pada kuartal III-2022 juga terpantau mencatat peningkatan penjualan bersih 44% yoy mencapai US$723 juta.

Dari sisi bottom line, laba bersih GGRP tumbuh 22% yoy mencapai sebesar US$49 juta, dan berpotensi terus mencatat peningkatan kinerja seiring dengan gencarnya GGRP melakukan penetrasi ekspor di sejumlah negara global. “Hingga September 2022 lalu, GGRP juga mampu meningkatkan pangsa ekspor nya sebesar 56% yoy mencapai US$ 45 juta dan negara tujuan ekspornya diantaranya adalah Amerika Serikat, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Australia dan Uni Emirat Arab,” tutup Chisty.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 1 jam yang lalu

Startup Aruna Bagikan Kartu Kusuka kepada Nelayan Binaan di Kaltim

Kusuka adalah salah satu program KKP yang bekerjasama dengan bank BRI, sehingga Kusuka tersebut berbentuk kartu ATM
Market 1 jam yang lalu

MBM Gelar IPO Kakap, Target Dana Rp 9,6 Triliun

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM/MBMA), anak usaha MDKA, akan menggelar IPO saham dengan target dana Rp 9,6 triliun.
Market 2 jam yang lalu

Laba Bersih Indika (INDY) Terbang 684%

Indika (INDY) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 452,67 juta pada 2022.
Business 2 jam yang lalu

Genesys Luncurkan Satelit untuk Melayani Jakarta, Hong Kong, dan Paris

Peluncuran satelit tersebut dapat membantu berbagai bisnis, terutama industri asuransi, perbankan, dan pemerintahan.
Lifestyle 2 jam yang lalu

Tegas! Pernyataan Jokowi soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan tegas soal keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20.
Copyright © 2023 Investor.id