Net Buy Mulai Kencang, Asing Serbu Saham-Saham Ini

JAKARTA, investor.id – Investor asing mulai mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) pada saham dengan nilai yang besar dalam dua hari perdagangan terakhir. Apakah ini tanda-tanda asing mulai masuk pasar lagi?
Pada perdagangan Jumat (20/1/2023), investor asing mencetak net buy di seluruh pasar sebesar Rp 331,5 miliar. Sehari sebelumnya, Kamis (19/1/2023), net buy asing senilai Rp 709 miliar. Dengan demikian, net buy dalam dua hari perdagangan terakhir mencapai Rp 1,04 triliun.
Alhasil, total transaksi jual bersih (net sell) asing sepanjang tahun berjalan ini menyusut jadi Rp 4,5 triliun.
Sementara itu, berdasarkan data yang disajikan RTI, terdapat lima saham yang diserbu asing di pasar reguler sepanjang tahun berjalan ini. Kelimanya adalah saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Net buy pada saham MDKA mencapai Rp 593,4 miliar, ANTM sebesar Rp 436 miliar, ADRO Rp 302 miliar, BBNI Rp 240,1 miliar, dan UNVR Rp 127,4 miliar.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengungkapkan, investor termasuk asing selama ini lebih memilih wait and see. Asing diperkirakan kembali masuk seiring datangnya earning season emiten-emiten blue chip dan musim pembagian dividen.
Tapi di luar itu, menurut dia, kembalinya asing ke pasar saham domestik akan berhubungan erat dengan kondusivitas pasar dan kenaikan suku bunga acuan.
"Jika kenaikan bunga The Fed sudah sesuai target dan kondisi pasar kondusif, asing akan bertahap kembali ke pasar saham Indonesia. Tentu, ini perlu didukung dengan data perekonomian Indonesia yang kuat," ujar Roger.
Dalam sepekan terakhir, pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung bervariasi. Meski demikian, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil bertengger di area 6.800.
Berdasarkan data BEI, selama periode 16-20 Januari 2023, rata-rata volume transaksi harian bursa naik sebesar 17,74% menjadi 20,29 miliar saham dari 17,23 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Namun, rata-rata nilai transaksi harian selama pekan ini turun 11,2% menjadi Rp 10,24 triliun dari Rp 11,53 triliun. Begitu juga dengan rata-rata frekuensi harian turun 1,25% menjadi 1.095.938 transaksi dari 1.109.809 transaksi.
Sedangkan IHSG selama periode tersebut naik 3,51% ke level 6.874,9 dari 6.641,8 pada penutupan pekan sebelumnya.
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) bursa juga terkerek naik 3,05% menjadi Rp 9.462 triliun dari Rp 9.258,2 triliun.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Anggarkan Dana Rp 250 Miliar, Cisadane (CSRA) Bidik Kenaikan Produksi CPO 25%
CSRA membidik kenaikan produksi 25% dengan mengalokasikan belanja modal hingga Rp 250 miliar tahun iniMahfud MD Sebut Eselon I Tutup Akses Sri Mulyani Terkait Data Pencucian Uang di Kemenkeu
Menkeu sempat menanyakan kepada pejabat Kemenkeu terkait surat PPATK tentang transaksi mencurigakan.Hindari Kemacetan Arus, Cuti Bersama Libur Idulfitri Digeser Maju dan Tambah 1 Hari
Pemerintah resmi merevisi cuti bersama dan libur Idulfitri dengan penambahan satu hariKepala PPATK Ungkap Transaksi Janggal Rp189 Triliun di Kemenkeu
Berikut analisa transaksi TPPU senilai Rp 189 di Kemenkeu berdasarkan analisa PPTAKDi DPR, Mahfud Beberkan Transaksi Dugaan TPPU Rp 349 Triliun
Transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun terbagi dalam tiga kelompok.Tag Terpopuler
Terpopuler
