Selasa, 28 Maret 2023

Semester I, Bank Mandiri (BMRI) Bakal Rilis Green Bond Rp 5 T

Nida Sahara
25 Jan 2023 | 04:00 WIB
BAGIKAN
Gedung Bank Mandiri (Foto: IST)
Gedung Bank Mandiri (Foto: IST)

JAKARTA, investor.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bakal menerbitkan obligasi hijau (green bond) sebesar Rp 5 triliun tahun ini. Penerbitan surat utang tersebut untuk mendukung penyaluran kredit perseroan tahun ini.

“Ya kami memang berencana, RBB (rencana bisnis bank) sudah dibikin, denominasi rupiah dan green bond. Tidak banyak, paling Rp 5 triliun,” ungkap Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri (BMRI) Panji Irawan dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: bjb PESATkan UMKM di Medan Berlangsung Sukses dan Meriah

Panji mengungkapkan, hasil dari penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut akan digunakan untuk penyaluran kredit ke lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, governance/ESG).

“Untuk ESG karena kami komit di ESG, even liability kami di ESG dan matching juga dengan aset kami di ESG itu ada 24% loan ESG related, jadi bisa berjodoh,” kata Panji.

Baca juga: BI: 2023, Fenomena Stronger Dollar Akan Mereda

Menurut dia, saat ini perseroan tengah memproses perizinan surat utang tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Lagi proses karena perlu izin OJK, ini menunggu mereka juga. Kemungkinan begitu (semester I-2023). Kami public expose minggu depan, akan keluarkan financial statement untuk aksi korporasi,” imbuh dia.

Meski akan menerbitkan surat utang, Panji menegaskan bahwa likuiditas Bank Mandiri tidak mengalami masalah. Terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri yang masih terkendali di kisaran 83,18%. Sehingga, penerbitan surat utang tersebut sebagai diversifikasi pendanaan perseroan dalam penyaluran kredit ke depan.

Baca juga: Pertumbuhan Investasi 2022 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Pihaknya juga menjelaskan sejumlah sektor yang diramal cukup kuat di tahun ini. Antara lain sektor telekomunikasi, kesehatan, food and beverage (F&B), sarana penunjang, sektor turunan dari mineral, dan sektor pemerintahan.

“Infrastruktur downstreaming minerba, bukan hanya tanah dan air tapi eksplor gelondongan stainless steel, bauksit, timah, telko, F&B tidak bisa dihindari,” tutur Panji. 

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 35 menit yang lalu

Startup Aruna Bagikan Kartu Kusuka kepada Nelayan Binaan di Kaltim

Kusuka adalah salah satu program KKP yang bekerjasama dengan bank BRI, sehingga Kusuka tersebut berbentuk kartu ATM
Market 39 menit yang lalu

MBM Gelar IPO Kakap, Target Dana Rp 9,6 Triliun

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM/MBMA), anak usaha MDKA, akan menggelar IPO saham dengan target dana Rp 9,6 triliun.
Market 1 jam yang lalu

Laba Bersih Indika (INDY) Terbang 684%

Indika (INDY) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 452,67 juta pada 2022.
Business 1 jam yang lalu

Genesys Luncurkan Satelit untuk Melayani Jakarta, Hong Kong, dan Paris

Peluncuran satelit tersebut dapat membantu berbagai bisnis, terutama industri asuransi, perbankan, dan pemerintahan.
Lifestyle 1 jam yang lalu

Tegas! Pernyataan Jokowi soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan tegas soal keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20.
Copyright © 2023 Investor.id