JAKARTA, investor.id – Sebagian besar analis memprediksi IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas. Untuk itu, simak saham pilihan trading 25 Januari dan target harganya.
Pada perdagangan Selasa (24/1/2023) IHSG ditutup melemah sebesar 14 poin (0,20%) ke level 6.860. Sektor Kesehatan, industry, infrastruktur, energi, property & real estate, keuangan, konsumen non primer bergerak negatif mendominasi penurunan IHSG.
Indeks-indeks Wall Street cenderung sideway di Selasa (24/1/2023) pasca penguatan signifikan di Senin (23/1/2023). Pergerakan indeks-indeks Wall Street tersebut dipengaruhi oleh rilis kinerja keuangan 2022 oleh sejumlah perusahaan di AS. Pekan ini menandai dimulainya periode rilis kinerja keuangan 2022. Pelaku pasar di AS juga kembali mengantisipasi hasil FOMC pada 31 Januari hingga 1 Februari 2023 dimana The Fed diyakini kembali menaikan sukubunga acuan, namun dengan nilai yang lebih kecil dibanding sebelumnya, yaitu sebesar 25 bps.
Baca juga: Kejutan Lo Kheng Hong dan Hubungannya dengan Hermanto Tanoko
Pergerakan serupa juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa pada perdagangan Selasa (24/1/2023). Indeks manufaktur di Euro Area naik ke 48.8 di Januari 2023 dari 47,8 di Desember 2022 dan indeks non-manufaktur di Euro Area kembali ke level ekspansif (50,7) di Januari 2023 dari 47.8 di Desember 2022. Akan tetapi, realisasi indeks manufaktur dan non-manufaktur di Jerman dan Inggris masih mixed di Januari 2023. Nampaknya hal ini yang membayangi indeks-indeks regional Eropa di Selasa (24/1).
Dari pasar komoditas, harga minyak dunia melemah lebih dari 1% di Selasa (24/1/2023), namun masih bertahan di atas US$ 80 per barel. Harga crude oil bertahan di US$ 80,66 per barel (turun 1,2%), sementara harga brent oil berada di US$ 87,04 per barel (turun 1,3%) di perdagangan Selasa (24/1/2023).
Saham Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada hari Rabu, memimpin dari perjuangan Wall Street untuk mendapatkan arah karena pasar Tiongkok dan Hong Kong tetap tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek.
Baca juga:Perusahaan Investasi Itu Bernama Indika Energy (INDY)
Di Korea Selatan, Kospi naik 1,3%, sedangkan Kosdaq naik 1,16% pada jam pertama perdagangan. Nikkei 225 Jepang turun 0,22% dan Topix turun 0,06%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,43% karena investor menunggu rilis pembacaan inflasi negara tersebut.
Melihat kondisi tersebut, para analis merekomendasikan beberapa pilihan saham untuk trading dan target harganya. Dimulai dari analis dari Mandiri Sekuritas yang memberikan saham pilihan, yaitu
Baca juga: Ajaib Sekuritas: IHSG Mixed, Tiga Saham Bakal Melesat
AMRT
Rekomendasi: Buy
Harga penutupan: 2.670
Target harga: 2.750
Stop loss/Reversal: 2.620
Support: 2.620
Resistance: 2.750
BRMS
Rekomendasi: Speculative buy
Harga penutupan: 199
Target harga: 210
Stop loss/Reversal: 195
Support: 195
Resistance: 210
BUKA
Rekomendasi: Speculative buy
Harga penutupan: 278
Target harga: 290
Stop loss/Reversal: 274
Support: 274
Resistance: 290
WIRG
Rekomendasi: Speculative buy
Harga penutupan: 162
Target harga: 178
Stop loss/Reversal: 158
Support: 158
Resistance: 162
Baca juga : Entitas Surya Semesta (NRCA) Ikut Garap Tol Rp 5 T di Subang, Ini Kabar Terbarunya
Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas memberikan beberapa saham pilihan yang bisa dicermati pada hari ini, yaitu
BBNI
Price: 9.050
Support: 8.900
Resistance: 9.250
PGAS
Price: 1.595
Support: 1.565
Resistance: 1.640
BRMS
Price: 199
Support: 191
Resistance: 220
ACES
Optimistis industri ritel akan dapat bangkit dan bahkan bertumbuh di tahun 2023 ini.
Last Price: 450
PER: 16,41x
PBV: 1,38x
Support: 434
Resistance: 466
Target harga: 390
Exit: 610
META
Targetkan pertumbuhan laba bersih lebih dari 25 persen pada 2023.
Last Price: 124
PER: 25,14x
PBV: 0,63x
Support: 117
Resistance: 133
Target harga: 118
Exit: 130
Baca juga: Wall Street Tampak Volatil, Mencerna Rilis Laporan Keuangan di AS
Sedangkan Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan berikut
SMGR
Volume cenderung menipis yang menjadi indikasi tekanan jual mulai mereda seiring Stochastic RSI yang sudah di oversold area. Jika pelemahan terbatas di kisaran support 7000 menjadi sinyal awal rebound.
Entry : >7.000
Stop-loss : <6.700
Target 1 : 7.400
Target 2 7.700
Resistance : 7.400
Pivot : 7.175
Support : 7.000
BBYB
Tengah uji pivot 710 seiring pelebaran positive slope MACD. Breakout dari 710 memvalidasi minor bullish reversal. Potensi golden cross pada Stochastic RSI sejalan dengan indikasi tersebut.
Entry : >=685
Stop-loss : <650
Target : 750
Resistance : 750
Pivot : 710
Support : 655
JPFA
Positive slope Stochastic RSI cenderung melebar pasca membentuk golden cross. Pivot breakout 1315 dengan volume yang solid menjadi sinyal awal minor bullish reversal.
Entry : >=1.310
Stop-loss : <1.265
Target : 1.380
Resistance : 1.380
Pivot : 1.315
Support : 1.290
BMRI
Masih dalam fase minor bullish reversal untuk mid-term.
Akan tetapi dalam short-term terdapat potensi koreksi wajar untuk keluar dari overbought area, terutama jika penguatan saat ini tertahan di resistance 10100.
Akumulasi beli dapat dilakukan, jika koreksi terbatas di pivot di >9500. Target minor bullish reversal di 10800-10900.
Target : 10.800-10.900
Resistance : 10.100
Entry : >9.500
Stoploss : <9.000
Baca juga: Pilarmas: IHSG Menguat Terbatas, ACES Hingga BRMS Diprediksi Kasih Cuan
MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini, yaitu
IMAS - Spec Buy
IMAS ditutup menguat 0,6% ke 845 dan mampu ditutup di atas MA200. Selama tidak terkoreksi ke bawah 830 sebagai stoplossnya, maka posisi IMAS saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii] sehingga IMAS masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Spec Buy: 835-845
Target Price: 880, 915
Stoploss: below 830
INDF - Buy on Weakness
INDF ditutup menguat 0,7% ke 6,925 pada perdagangan kemarin (24/1). Kami perkirakan, posisi INDF saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [v], sehingga INDF masih berpeluang melanjutkan penguatannya dan akan lebih terkonfirmasi bila INDF mampu break 6,950 sebagai resistancenya.
Buy on Weakness: 6.875-6.900
Target Price: 7.100, 7.250
Stoploss: below 6.775
UNVR - Buy on Weakness
UNVR ditutup menguat 0,4% ke 4,830 pada perdagangan kemarin (24/1), UNVR pun masih berada di fase uptrendnya. Posisi UNVR kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [b] sehingga UNVR masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 4.790-4.820
Target Price: 4.970, 5.000
Stoploss: below 4.720
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS