Minggu, 2 April 2023

AS Lolos Resesi, IHSG Bakal Tembus 7.000 Pekan Depan

Harso Kurniawan
28 Jan 2023 | 09:25 WIB
BAGIKAN
Pergerakan saham terlihat di layar monitor di salah satu galeri sekuritas di Jakarta. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal
Pergerakan saham terlihat di layar monitor di salah satu galeri sekuritas di Jakarta. Foto ilustrasi: BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal

JAKARTA, investor.id - Pasar saham Indonesia, Jumat (27/1/2023), bergairah, seiring lolosnya Amerika Serikat (AS) dari resesi dan solidnya laporan keuangan emiten berkapitalisasi pasar besar (big cap). Sejalan dengan itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi mampu menembus 7.000 pada pekan depan.

Kemarin, IHSG naik 0,5% ke level 6.898, tertinggi sepanjang Januari 2023, sedangkan indeks LQ45 naik 0,8% ke level 949. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 11,8 triliun. Kuartal IV-2022, ekonomi AS tumbuh 2,9%, melampaui estimasi analis, sedangkan sepanjang tahun mencapai 2,1%.

Hal ini diprediksi membuat The Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, hanya menaikkan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis points (bps) pada Februari 2023, lebih rendah dibandingkan kenaikan Desember sebesar 50 bps. Saat ini, FFR mencapai 4,25-4,5%.

Sementara itu, dua bank besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mengumumkan kinerja keuangan 2022 yang melewati konsensus analis. Tahun lalu, BCA meraup laba bersih Rp 40,7 triliun, di atas konsensus Rp 38,8 triliun, sedangkan BNI Rp 18,3 triliun, di atas prediksi analis Rp 17,7 triliun.

Berdasarkan data BEI, tiga saham bank besar menjadi mover IHSG. Pertama, saham BBCA yang naik 2,7% ke level Rp 2.700 dengan kontribusi kenaikan indeks 16 poin, lalu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 2% ke level Rp 10.025 (9,5 poin), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 1% ke level Rp 4.640 (6,18 poin).

Asing tercatat net buy Rp 919 miliar, kemarin, dengan target BBCA, BBNI, TLKM, dan GOTO. Namun, secara year to date, asing masih net sell Rp 2,8 triliun. Sepanjang tahun ini, IHSG tumbuh 0,7%, setelah sebelumnya sempat turun 3%, menyusul masifnya aksi net sell pemodal asing.

Hans Kwee, direktur Equator Swarna Investama, menegaskan, pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV tahun lalu di atas perkiraan analis, sehingga memberikan angin segar ke indeks. Sementara itu, The Fed ditaksir hanya menaikkan FFR sebesar 25 bps pekan depan.

“Minggu depan, pelaku pasar menunggu penetapan suku bunga AS. Jika sesuai prediksi, indeks harusnya bisa melaju dan menembus 7.000. Support indeks berkisar 6.800-6.688, sedangkan resistance 6.906-7.053,” kata dia, kemarin.

Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, ekonomi AS yang tumbuh 2,1% sepanjang 2022 memberikan harapan akan kebijakan moneter yang soft landing. Ini turut menjadi sentimen positif bagi pasar saham.

“Melunaknya sikap The Fed mendorong harapan baru muncul dan membuat pasar aset berisiko mengalami penguatan. Pasar tampaknya juga menerima perlambatan ekonomi selama kekhawatiran resesi tidak terjadi,” tulis Pilarmas.

Sebelumnya, Head of Research PT Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya Yakinini, mayoritas sektor di pasar saham akan mengalami penguatan, setelah IMF memprediksi The Fed tidak lagi agresif menaikkan suku bunga. Belum lagi, ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan lebih baik dibandingkan negara-negara lain berkat berlanjutnya tren pemulihan ekonomi.

Karena itu, Cheryl menargetkan, IHSG akan bergerak di area 7.400-7.500 sampai akhir 2023. Hanya saja, dalam jangka menengah, dia mengingatkan para pelaku pasar untuk mencermati perkembangan politik, karena tahun depan digelar pemilu.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 2 jam yang lalu

Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal

Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.
Business 2 jam yang lalu

Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna

Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.
Macroeconomy 4 jam yang lalu

12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?

Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.
Market 4 jam yang lalu

Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T

Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.
Business 4 jam yang lalu

Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman

"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada aman
Copyright © 2023 Investor.id